Showing posts with label cerita anak. Show all posts
Showing posts with label cerita anak. Show all posts

NOVEL “PEWARISAN TERAKHIR": Kebenaran yang Nyaris Terungkap (CHAPTER 4)

 

Malam turun perlahan di langit Ciputat. Lampu warung menyala temaram, menyinari ruang sempit yang kini terasa hangat bagi Reyhan. Ia mulai terbiasa dengan kehidupan ini—bukan karena mudah, tapi karena nyata. Tak ada kemewahan palsu, tak ada pujian basa-basi. Hanya kerja keras, keringat, dan secuil harga diri yang mulai tumbuh kembali.

Namun, di sisi lain kota, seseorang sibuk mengetik pesan singkat.

Dari: Vincent
Kepada: Armand Prasetya
"Pak Armand, saya tidak tahu apakah ini penting, tapi saya tadi siang melihat Reyhan bekerja di sebuah warung kecil di Ciputat. Apakah Anda tahu tentang ini?"

Pesan itu dikirim. Dan kini, nasib Reyhan tergantung pada satu layar ponsel.

Di warung, Pak Darto duduk di belakang sambil memperbaiki regulator gas yang mulai longgar. Reyhan sedang membersihkan meja, dan malam terasa damai... sampai suara sepeda motor berhenti di depan.

Seseorang turun—perempuan, muda, wajahnya akrab. Reyhan menoleh dan terkejut.

“Ara?”

Ara, mantan kekasih Reyhan, berdiri kikuk di depan warung. Rambutnya kini lebih pendek, wajahnya tidak lagi bermakeup tebal seperti dulu. Tapi senyumnya tetap sama—tulus dan hangat.

“Aku... lihat postingan Vincent. Dia upload di Instagram, terus aku cari alamatnya,” kata Ara pelan.

Reyhan langsung pucat. “Dia upload?”

Ara mengangguk. “Story aja sih. Tapi... banyak yang lihat.”

Reyhan memegang kepalanya. “Sial... Kalau Papa tahu...”

Pak Darto mendekat perlahan, pura-pura tidak tahu, namun hatinya waspada. Ia tahu waktunya menyamar bisa jadi tak lama lagi.

Ara duduk. “Kenapa kamu di sini, Rey? Apa yang sebenarnya kamu cari?”

Reyhan menghela napas. “Aku... jenuh. Dulu aku hidup enak, tapi gak tahu buat apa. Di sini... setidaknya aku bisa ngerasa hidup. Gak tahu ya, mungkin aneh.”

Ara tersenyum lembut. “Kamu gak aneh. Kamu baru mulai jadi manusia.”

Pak Darto menahan napas mendengar kalimat itu.

Namun sebelum percakapan itu bisa berlanjut, ponsel Reyhan bergetar keras.

PAPA — panggilan masuk.

Reyhan terpaku. Napasnya tercekat. Layar ponsel menunjukkan wajah yang seharusnya sedang “dirawat” di Swiss.

Dengan tangan gemetar, ia menolak panggilan itu.

Pak Darto menatap Reyhan dalam diam, jantungnya berdetak kencang.

"Dia belum tahu... atau justru sudah?" pikir Armand dalam hati.

Malam itu, Reyhan duduk sendiri di sudut warung, menatap langit yang gelap. Ia tahu waktunya tak banyak. Kalau semua terbongkar, hidupnya akan kembali seperti dulu—dan itu yang paling ia takuti sekarang.

NOVEL “PEWARISAN TERAKHIR": Tamu Tak Diundang Membawa Kebenaran (CHAPTER 3)

 

Pagi ketujuh di warung Pak Darto dimulai seperti biasanya: bau gorengan panas, bunyi sendok beradu dengan wajan, dan Reyhan yang mulai terbiasa dengan ritme barunya. Ia sudah hafal pelanggan tetap, sudah tahu kapan harus mengganti minyak, bahkan mulai bisa masak mie instan tanpa membuatnya terlalu lembek.

Namun hari itu berbeda. Ketika jam makan siang tiba, seorang pria berjas masuk ke warung kecil itu. Penampilannya mencolok—celana bahan rapi, sepatu mengilap, dan arloji mahal yang tak cocok dengan kursi plastik tempat ia duduk. Ia memandangi Reyhan dengan tatapan kaget.

“Reyhan Prasetya?” tanyanya setengah berbisik.

Reyhan menoleh, wajahnya kaget, seperti tertangkap basah sedang berbohong.

“Vincent?” sahut Reyhan. “Ngapain lo di sini?”

Vincent adalah teman kuliahnya di London, anak pengusaha properti juga, biasa nongkrong di rooftop bar dan naik helikopter untuk liburan akhir pekan. Kini dia duduk di warung kecil di Ciputat, menatap sahabat lamanya yang sedang membawa baki isi es teh dan nasi goreng telur.

“Astaga, Rey... lo kenapa? Dibuang bokap lo, ya?”

Reyhan hanya tersenyum hambar. “Gak usah dibesar-besarin. Gue cuma lagi... ya, nyari pengalaman.”

Pak Darto diam dari balik dapur, tapi telinganya tajam. Nama “Prasetya” yang disebut Vincent cukup untuk membuatnya waspada.

Vincent tertawa sinis. “Nyari pengalaman? Lo yakin bokap lo gak tahu? Armand Prasetya? Dia pasti panik kalau tahu anaknya kerja di tempat kayak gini.”

“Ssst! Jangan keras-keras,” potong Reyhan cepat. “Gue belum cerita siapa-siapa. Dan tolong, jangan bilang siapa-siapa juga.”

Vincent mengangkat alis, namun akhirnya mengangguk. “Oke, rahasia. Tapi lo gila. Ini bukan lo yang gue kenal.”

Ketika Vincent pergi, Reyhan kembali ke dapur dengan napas berat.

“Teman lama?” tanya Pak Darto tanpa menoleh.

Reyhan mengangguk. “Dulu... dari masa lalu.”

“Dia tahu kamu siapa sebenarnya?”

Reyhan terdiam. Lalu menjawab lirih, “Iya.”

Pak Darto menyendok nasi dengan perlahan, matanya kosong menatap dinding.

“Masa lalu memang susah dikubur. Tapi kadang, yang penting bukan siapa kamu dulu... tapi siapa kamu sekarang.”

Reyhan tak tahu harus membalas apa. Ia hanya tahu, satu langkah kecil ke masa lalu bisa menggagalkan segalanya. Ia harus bertahan.

Tapi di luar warung, Vincent menatap ponselnya. Jarinya bergerak membuka kontak.

“Apa yang terjadi kalau Armand tahu anaknya kerja di warung pinggir jalan?” gumamnya.

Lanjut ke Bab 4: Kebenaran yang Nyaris Terungkap

TEKS DESKRIPSI BAHASA INDONESIA: ANGSA YANG ANGGUN

 

TEKS DESKRIPSI BAHASA INDONESIA: ANGSA YANG ANGGUN

Angsa adalah salah satu burung paling elegan dan menawan yang ditemukan di alam. Dikenal karena lehernya yang panjang melengkung dan bulunya yang putih bersih, angsa melambangkan keindahan, keanggunan, dan ketenangan dalam banyak budaya. Angsa termasuk dalam keluarga Anatidae dan berkerabat dekat dengan angsa liar dan bebek. Mereka biasanya ditemukan di lingkungan air tawar maupun air asin seperti danau, sungai, dan daerah pesisir.

Ciri khas angsa yang paling menonjol adalah lehernya yang panjang, yang memungkinkannya mencari tumbuhan air di bawah permukaan. Kaki berselaput mereka yang kuat membuat angsa menjadi perenang yang handal, meluncur di atas air dengan sangat halus tanpa menimbulkan riak besar. Meskipun sebagian besar angsa berwarna putih, ada juga spesies seperti Angsa Hitam dari Australia yang memiliki bulu gelap dan paruh merah mencolok.

Angsa adalah makhluk monogami, sering membentuk ikatan seumur hidup dengan pasangannya. Selama musim kawin, angsa membangun sarang besar di tepi air menggunakan alang-alang, rumput, dan vegetasi lainnya. Betina, yang disebut pen, biasanya bertelur antara empat hingga tujuh butir, yang dierami sambil dijaga oleh jantan, atau cob.

Meski terlihat lembut, angsa bisa sangat agresif saat melindungi sarang atau anak-anaknya yang disebut cygnet. Sayapnya yang kuat dan paruhnya yang kokoh menjadikannya lawan tangguh jika merasa terancam.

Secara budaya, angsa sering dikaitkan dengan cinta, perubahan, dan kemurnian. Mereka muncul dalam berbagai mitos, dongeng, dan balet, yang paling terkenal adalah "Swan Lake" karya Tchaikovsky.

Di alam, angsa berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan tumbuhan air dan menjadi bagian dari rantai makanan. Dengan keindahan dan ketenangan yang dimilikinya, angsa tetap menjadi simbol kekaguman di mana pun mereka berada.

NARRATIVE TEXT BAHASA INGGRIS: A MORNING WITH THE SWAN

 


The first rays of sunlight filtered through the trees, casting a golden shimmer over the calm surface of the lake. I sat quietly on the grassy bank, the morning air cool and fresh. A gentle breeze rustled the reeds, and theworld seemed at peace. Then, I saw her — a swan gliding silently across the water.

She moved with such grace that it was almost as if she were floating on air. Her white feathers shone under the rising sun, and her long neck curved like a question mark as she searched beneath the surface for food. I watched in awe, barely daring to move, afraid that any sound might disturb the serenity of the moment.

Soon, a second swan appeared, joining the first. They moved in perfect harmony, side by side, as if dancing to music only they could hear. Every so often, they would dip their heads in unison or flap their wings gently. The bond between them was clear — partners in life, sharing every moment.

Suddenly, the first swan let out a soft call. From the tall grass nearby, three small cygnets waddled into view. Fluffy and gray, they followed their mother into the water, paddling awkwardly but with determination. It was a tender, almost magical sight — a family united by instinct and love.

I stayed there for a while, watching them explore the lake together. The world felt slower, softer, as if time itself had paused for this quiet moment. Eventually, the swans drifted farther out, disappearing into the mist that hovered above the water.

As I stood to leave, I felt a strange sense of peace. Nature had shared a secret with me that morning — a glimpse into the quiet beauty of life, love, and grace in the form of a swan.

TEKS NARASI DALAM BAHASA INDONESIA: PAGI BERSAMA ANGSA

 


Sinar matahari pertama menembus pepohonan, memantulkan cahaya keemasan di permukaan danau yang tenang. Aku duduk diam di tepi rerumputan, menikmati udara pagi yang sejuk dan segar. Angin lembut meniupkan suara lirih di antara ilalang, dan dunia terasa begitu damai. Lalu, aku melihatnya — seekor angsa yang meluncur pelan di atas air.

Ia bergerak dengan begitu anggun, seolah-olah tidak menyentuh permukaan air sama sekali. Bulu-bulunya yang putih berkilau diterpa cahaya matahari pagi, dan lehernya yang panjang melengkung indah saat ia mencari makanan di bawah air. Aku terpaku, nyaris tak berani bergerak, takut mengganggu ketenangan yang ada.

Tak lama kemudian, muncul seekor angsa lain, bergabung dengan yang pertama. Mereka bergerak selaras, berdampingan, seolah menari mengikuti irama yang hanya mereka yang bisa dengar. Sesekali, mereka menunduk bersama atau mengepakkan sayap dengan lembut. Ikatan di antara mereka begitu nyata — pasangan hidup yang saling melengkapi.

Tiba-tiba, angsa pertama mengeluarkan suara lembut. Dari balik ilalang, muncul tiga anak angsa kecil. Bulu mereka abu-abu dan halus, berjalan tertatih menuju air mengikuti sang induk. Mereka berenang dengan canggung tapi penuh semangat. Pemandangan itu terasa sangat hangat — sebuah keluarga yang menyatu karena naluri dan kasih sayang.

Aku tetap duduk di sana, menyaksikan mereka menjelajah danau bersama. Dunia terasa lebih lambat, lebih lembut, seolah waktu berhenti sejenak untuk memberi ruang pada keindahan yang tenang ini. Akhirnya, angsa-angsa itu menjauh, menghilang ke dalam kabut tipis yang menggantung di atas air.

Saat aku berdiri untuk pergi, ada rasa damai yang mengalir di dalam diriku. Alam seperti membisikkan rahasia — tentang keindahan hidup, cinta, dan ketenangan, dalam wujud seekor angsa.

RAJA BODOH YANG SELALU BERUNTUNG DAN PENGAWAL YANG SETIA

 


Pada zaman dahulu kala, di sebuah kerajaan kecil bernama Kerajaan Bahagia, hiduplah seorang raja bernama Raja Bodor. Julukannya adalah "Raja Bodoh" karena ia sering melakukan hal-hal konyol. Tapi anehnya, meskipun terlihat bodoh, Raja Bodor selalu beruntung!

Raja Bodor memiliki seorang pengawal setia bernama Gani. Gani adalah prajurit yang bijak, cerdas, dan sangat sabar menghadapi kelakuan lucu dan aneh rajanya.

Suatu hari, Raja Bodor ingin berburu ke hutan. Ia memerintahkan Gani untuk menemaninya. Tapi Raja Bodor malah membawa sendok dan panci, bukan pedang atau busur!

"Tuanku, itu bukan perlengkapan berburu..." kata Gani ragu.

"Tentu saja ini perlengkapan berburu! Kita bisa menanak nasi di tengah hutan, siapa tahu kita bertemu kelinci yang suka makan bersama," jawab Raja Bodor ceria.

Gani hanya tersenyum dan mengikuti perintah.

Di tengah hutan, hujan turun deras. Mereka berteduh di sebuah gua. Ternyata, gua itu adalah sarang sekelompok perampok! Gani panik, tapi Raja Bodor malah membukapancinya dan mulai menyalakan api.

"Ayo, kita masak sup daun saja dulu, Gani!" serunya.

Para perampok yang melihat asap dari gua mengira gua mereka terbakar. Mereka lari ketakutan, meninggalkan harta rampasan mereka. Ketika Raja Bodor dan Gani masuk ke dalam gua, mereka malah menemukan peti-peti berisi emas!

"Wah, aku bilang juga apa, kita pasti beruntung hari ini!" ujar Raja Bodor senang, sambil memasukkan emas ke dalam panci.

Gani hanya bisa menggeleng sambil tertawa. "Raja kita memang aneh, tapi selalu diberkahi keberuntungan."

Kabar keberuntungan Raja Bodor menyebar ke seluruh negeri. Banyak orang yang datang meminta nasihat padanya, padahal ia tak sadar mengapa ia bisa selalu beruntung.

Tapi Gani tahu rahasianya. Meskipun terlihat bodoh, Raja Bodor selalu berpikiran positif, tidak pernah marah, dan memperlakukan semua orang dengan ramah—itulah yang membawa keberuntungan datang padanya.

 

Pesan Moral:

Cerita ini mengajarkan bahwa keberuntungan sering datang kepada orang yang berpikiranpositif, bersikap baik, dan tidak mudah marah. Meskipun kita tidak selalu pintar dalam segala hal, sikap baik hati dan rasa syukur bisa membawa kebahagiaan dan berkah yang luar biasa. Dan yang terpenting, kesetiaan dan kesabaran seperti yang ditunjukkan oleh Gani adalah hal yang sangat berharga dalam hidup.

RAJA BODOH YANG MENYELESAIKAN MASALAH RUMIT

 


Di sebuah negeri bernama Kerajaan Anehlandia, hiduplah seorang raja yang dikenal semua orang sebagai Raja Bodoh. Namanya Raja Dungu, dan ia memang sering bingung sendiri, lupa arah, bahkan pernah mencoba menyirami bunga dengan susu!

Meski begitu, rakyat Anehlandia sangat menyayanginya. Ia tidak pernah marah, selalu murah senyum, dan sangat peduli pada rakyatnya.

Suatu hari, datanglah masalah besar. Sungai utama yang mengalir ke seluruh kota tiba-tiba berhenti mengalir. Air menjadi langka. Petani tidak bisa menyiram tanaman, warga tak bisa mandi, dan hewan-hewan pun kehausan.

Para penasihat kerajaan berkumpul dan berdiskusi berjam-jam.

“Barangkali aliran sungai dibendung batu besar,” kata satu penasihat.

“Mungkin airnya dicuri naga!” kata yang lain.

Namun, tak ada satu pun yang punya solusi pasti.

Akhirnya, Raja Dungu datang sambil membawa ember dan sendok.

“Ada apa ini? Kenapa semua orang panik?” tanyanya polos.

Penasihat utama menjelaskan, “Sungai kita berhenti mengalir, Tuanku. Kami sedang mencari solusi.”

Raja Dungu mengangguk-angguk. Ia lalu berkata, “Kalau begitu, kita cari sumber sungainya dan tanya langsung kenapa dia berhenti!”

Semua tertawa. “Mana mungkin sungai bisa bicara, Tuanku!”

Tapi Raja Dungu tetap berangkat. Ia mengajak lima orang petani, dua anak kecil, dan seekor kambing. Mereka berjalan menyusuri sungai yang kering.

Setelah dua hari berjalan, mereka tiba di pegunungan. Ternyata, ada seekor kerbau tua yang terjatuh dan menutup sumber air sungai dengan tubuhnya!

Kerbau itu terluka dan tak bisa bergerak.

“Kasihan sekali!” kata Raja Dungu. Ia segera menyuruh timnya membuat tandu dari kayu. Bersama-sama, mereka mengangkat kerbau itu dari sumber air.

Begitu kerbau diangkat, air pun mulai mengalir lagi!

“Air kembali! Sungainya hidup lagi!” teriak anak-anak dengan gembira.

Saat mereka pulang, seluruh rakyat menyambut Raja Dungu dengan sorak sorai.

Penasihat utama kagum dan berkata, “Tuanku... sungguh tak kami sangka, idesederhana Tuanku menyelamatkan seluruh negeri!”

Raja Dungu tersenyum dan berkata, “Aku hanya ingin bertanya pada sungai. Ternyata dia memang butuh bantuan.”

 

Pesan Moral:

Cerita ini mengajarkan bahwa kecerdasan bukan hanya soal logika atau ilmu. Kadang, niat baik, kepedulian, dan keberanian untuk bertindak adalah kunci untuk menyelesaikan masalah rumit. Jangan meremehkan seseorang hanya karena ia terlihat berbeda atau tidak biasa. Bahkan yang dianggap "bodoh" bisa membawa perubahan besar jika ia punya hati yang tulus.

RAJA PIKUN YANG DICINTAI RAKYATNYA

 


Di sebuah negeri damai bernama Kerajaan Damaramai, hiduplah seorang raja tua bernama Raja Muda. Aneh memang, namanya "Muda", padahal usianya sudah sangat tua! Bahkan, Raja Muda sering lupa nama menterinya sendiri. Karena itu, rakyat memanggilnya Raja Pikun.

Setiap pagi, Raja Muda berkeliling istana sambil membawa tongkat. Kadang ia lupa sudahmakan, kadang lupa ke mana ia menyimpan mahkota. Suatu hari, ia bahkan mengenakan sepatu yang berbeda warna!

"Ampun, Tuanku, sepatunya tidak sama," bisik pelayan.

"Benarkah? Wah, bagus juga! Biar modis!" jawab Raja Muda sambil tertawa.

Meski pikun, Raja Muda adalah raja yang sangat baik hati. Ia selalu tersenyum, suka membagikan makanan kepada rakyat, dan tak pernah marah, walau sering dibuat bingung oleh keadaannya sendiri.

Setiap Jumat, ia pergi ke pasar rakyat. Tapi ia sering lupa apa yang ingin dibeli.

"Apa aku mau beli wortel, atau... panci ya?" gumamnya.

Namun, rakyat tetap menyambutnya dengan hangat. Mereka tahu, meski pikirannya sering lupa, hatinya tak pernah lupa untuk mencintai rakyatnya.

Suatu hari, seorang penasihat berkata, "Tuanku, mungkin lebih baik Tuanku istirahat dan tidak memimpin lagi. Toh, Tuanku sudah pikun."

Raja Muda menjawab dengan tenang, "Memimpin bukan hanya soal ingat nama atau angka. Selama aku masih bisa mencintai rakyatku, aku akan terus berusaha menjadi raja yang berguna."

Rakyat yang mendengar ucapan itu pun terharu. Mereka berkumpul di alun-alun, membentangkan spanduk besar bertuliskan:

"Raja Muda, Raja Pikun yang Penuh Kasih Sayang!"

Sejak hari itu, para menteri dan rakyat bersama-sama membantu Raja Muda. Mereka membuatkan catatan besar di tembok istana agar sang raja tidak lupa. Bahkan, anak-anak kecil pun membantu dengan membuat lagu lucu berisi jadwal kegiatan raja agar mudah diingat.

Misalnya:

🎵 Pagi-pagi minum teh,
Lalu jalan ke taman,
Kalau bingung cari mahkota,
Tanya pada Pak Karman!
🎵

Raja Muda tertawa setiap kali mendengar lagu itu.

"Aku memang mudah lupa," katanya suatu hari, "tapi aku tidak pernah lupa satu hal: aku mencintai kalian semua."

Pesan Moral:

Cerita ini mengajarkan bahwa cinta dan kebaikan hati lebih penting daripada kesempurnaan. Meskipun seseorang sudah tua atau mudah lupa, jika ia memiliki hati yang penuh kasih, maka ia akan selalu dicintai oleh orang di sekitarnya. Kebaikan tak pernah lekang oleh waktu.

CERITA CINTA ANAK SMP PENUH PESAN MORAL: “SENJA DI UJUNG LORONG SEKOLAH”

 


Di sebuah sekolah menengah pertama di pinggiran kota Bandung, tinggal seorang siswi bernama Aira. Aira adalah gadis sederhana yang dikenal ramah dan cerdas. Ia duduk di kelas 8 dan selalu menjadi kebanggaan sekolah karena prestasinya. Namun di balik senyum manisnya, Aira menyimpan rasa yang belum pernah ia ungkapkan—perasaan yang muncul setiap kali ia melihat Fajar, teman sekelasnya yang pendiam dan gemar menggambar.

Fajar bukan siswa populer. Ia lebih suka duduk di pojok kelas, menggambar sketsa-sketsa diam-diam sambil mendengarkan musik dari earphone-nya. Tapi bagi Aira, ada sesuatu yang membuat Fajar berbeda. Mungkin caranya memperhatikan langit, atau kesederhanaannya yang membuat Aira merasa tenang.

Awal Sebuah Perasaan

Suatu hari, saat pelajaran seni rupa, ibu guru menyuruh para siswa menggambar tentang impian mereka. Aira yang biasanya penuh ide justru bingung. Ia melihat ke sekeliling, lalu matanya tertuju pada Fajar yang sedang serius menggambar sesuatu.

Tanpa sadar, Aira mendekat dan melihat sketsa sebuah taman dengan dua orang remaja sedang duduk di bangku, dikelilingi bunga matahari.

"Bagus banget, Jar," ucap Aira spontan.

Fajar kaget, lalu tersenyum malu. "Ah, cuma iseng. Gak sebagus gambarmu pasti."

Sejak hari itu, mereka mulai lebih sering berbicara. Tentang musik, pelajaran, bahkan tentang cita-cita. Aira ingin jadi penulis, sedangkan Fajar bercita-cita menjadi ilustrator buku. Mereka seperti dua sisi dari satu cerita: kata dan gambar.

Link: Sepatu SMP diskon

Link: Alternatif

Ujian di Balik Rasa

Namun cinta di usia SMP tidak selalu semudah itu. Teman-teman Aira mulai menggoda mereka. “Aira dan Fajar pacaran ya?” adalah kalimat yang mulai sering terdengar di lorong sekolah.

Aira merasa risih, begitu juga Fajar. Mereka mulai menjaga jarak. Aira bingung, perasaannya tulus, tapi mengapa malah membuat segalanya canggung?

Pada saat yang sama, nilai Fajar mulai menurun. Guru BK pun memanggilnya. Rupanya, Fajar menghadapi masalah di rumah. Ayahnya kehilangan pekerjaan, dan ibunya sakit-sakitan. Fajar harus membantu menjaga adik-adiknya setelah pulang sekolah.

Aira mengetahui hal itu secara tidak sengaja ketika melihat Fajar duduk sendiri di taman sekolah sepulang les. Matanya sembab.

"Aku gak kuat, Ra. Aku gak tahu harus gimana. Aku cuma anak SMP, tapi harus mikirin hal-hal yang... berat banget."

Aira duduk di sampingnya, tanpa banyak bicara. Ia tahu, kadang kehadiran lebih penting dari kata-kata.

Link: Sepatu SMP diskon

Link: Alternatif

Pelajaran Tentang Cinta Pertama

Hubungan mereka bukan tentang pacaran. Mereka tak pernah saling menyatakan cinta secara gamblang. Tapi dari cara Aira membawakan makanan saat tahu Fajar belum makan, atau cara Fajar diam-diam menyelipkan gambar bunga matahari di buku catatan Aira, cinta itu tumbuh.

Hingga suatu hari, Aira mengajukan satu ide ke guru bahasa Indonesia: membuat majalah sekolah dengan cerita bergambar. Guru setuju. Aira langsung mengajak Fajar untuk bekerja sama.

Dalam proyek itu, Aira menulis kisah tentang dua anak remaja yang tumbuh dalam kesulitan, tapi menemukan semangat dari mimpi dan persahabatan. Fajar menggambarkan setiap babak dengan ilustrasi penuh warna dan emosi.

Majalah itu mendapat pujian dari seluruh sekolah. Bahkan, beberapa guru menyarankan mereka mengirimkannya ke lomba tingkat kota.

Fajar yang awalnya hampir menyerah, kembali menemukan harapan. Ia mulai semangat belajar lagi, dan senyumnya mulai sering muncul.

Akhir yang Dewasa dari Sebuah Cerita Cinta Anak SMP

Saat kelulusan mendekat, Aira dan Fajar duduk berdua di bangku taman sekolah—bangku yang sama seperti dalam gambar pertama Fajar.

"Ra, makasih ya... kalau bukan karena kamu, mungkin aku udah nyerah."

Aira tersenyum. "Kita kan teman, Jar. Teman itu saling bantu."

Fajar menatap langit senja, lalu berkata pelan, "Kalau suatu hari kamu jadi penulis terkenal, jangan lupa sama aku yang dulu cuma anak pojokan, ya."

"Dan kalau kamu jadi ilustrator, jangan lupa bikin sampul bukuku," jawab Aira sambil tertawa.

Mereka tahu, jalan hidup akan membawa mereka ke arah yang berbeda. Tapi mereka juga tahu bahwa cinta pertama tak selalu harus dimiliki. Kadang, cukup dikenang sebagai masa di mana hati belajar tentang keikhlasan dan ketulusan.

 Link: Sepatu SMP diskon

Link: Alternatif

Pesan Moral dari Cerita Cinta Anak SMP Ini

  1. Cinta bukan sekadar perasaan romantis. Cinta bisa hadir dalam bentuk perhatian, dukungan, dan kebersamaan dalam melewati masa sulit.
  2. Cinta pertama bukan untuk dimiliki, tapi untuk dipelajari. Usia SMP adalah masa di mana kita belajar mengenali diri dan orang lain. Cinta pertama bisa jadi guru terbaik.
  3. Jangan biarkan omongan orang lain menentukan hubunganmu. Fokuslah pada hal yang membangun dan mendewasakanmu.
  4. Dukungan emosional sangat penting, terutama di masa remaja. Teman yang hadir saat kita terjatuh, adalah harta yang tak ternilai.
  5. Mengejar mimpi bersama bisa mempererat hubungan. Cinta anak SMP yang sehat adalah cinta yang saling mendukung untuk berkembang, bukan saling membatasi.

Kesimpulan

Cerita cinta anak SMP seperti kisah Aira dan Fajar bukan hanya tentang perasaan manis belaka. Di dalamnya ada perjuangan, empati, dan pertumbuhan karakter. Kisah cinta remaja yang ditulis dengan hati bisa menjadi media pembelajaran yang sangat kuat, terutama bagi generasi muda yang sedang mencari jati diri.

Melalui cerita ini, kita belajar bahwa cinta yang sehat bukan soal status, tapi soal kehadiran dan saling menguatkan. Dan mungkin, di suatu tempat, di ujung lorong sekolah, cinta seperti itu sedang tumbuh dalam diam—indah dan sederhana.

"DONGENG EDUKATIF: SEMUT, RAYAP, DAN KANCIL GOTONG ROYONG MEMBERSIHKAN SAMPAH DI LAPANGAN"

 Di sebuah lapangan yang kotor, seekor semut, seekor rayap, dan seekor kancil berkumpul untuk membersihkan sampah. Semut yang rajin mengumpulkan sampah kecil, rayap yang kuat mengangkut sampah besar, dan kancil yang lincu membantu memilah sampah yang dapat digunakan kembali.



Setelah bekerja keras, lapangan menjadi bersih dan indah. Mereka merasa bangga dengan hasil kerja sama mereka.

Lihat: boneka lucu

Lihat: boneka teman tidur anak


Kancil berkata, "Kita berhasil membersihkan lapangan karena kita bekerja sama!" Semut menambahkan, "Ya, dan kita juga membuktikan bahwa setiap kontribusi, besar atau kecil, sangat berharga."


Rayap menyimpulkan, "Pelajaran yang kita dapatkan hari ini adalah bahwa kerja sama dan kontribusi dari setiap individu dapat menciptakan perubahan besar. Jangan pernah meremehkan kemampuan diri sendiri dan selalu bersedia membantu orang lain."


Moral dari cerita ini adalah bahwa kerja sama dan kontribusi dari setiap individu dapat menciptakan perubahan besar, dan setiap kemampuan, besar atau kecil, sangat berharga dalam mencapai tujuan bersama.

"KAKI SERIBU YANG BELAJAR RENDAH HATI – DONGENG ANAK PAUD PENUH PESAN MORAL"

klik gambar untuk melihat boneka lucu

Di dalam hutan yang hijau dan damai, hiduplah seekor kaki seribu bernama Siru. Tubuhnya panjang dan penuh kaki kecil yang bergerak cepat. Ia sangat bangga dengan jumlah kakinya yang banyak. Setiap hari, Siru berjalan keliling hutan sambil berkata,
“Aku adalah hewan tercepat di hutan ini! Kakiku banyak, tak ada yang bisa menyaingiku!”

Link: untuk membeli boneka kaki seribu

Hewan-hewan lain seperti kelinci, siput, dan landak sering merasa kesal dengan sikap sombong Siru. Namun mereka tetap bersabar karena tahu, Siru masih belajar tentang kehidupan.

Suatu pagi, hutan terlihat cerah. Matahari bersinar hangat, dan daun-daun berjatuhan seperti pelukan alam. Siru keluar dari rumah daunnya dan berlari-lari kecil sambil menyapa hewan lain dengan sombong.
“Lihat aku! Kakiku seribu! Siapa yang bisa jalan secepat aku?”

Di tengah jalan, Siru bertemu dengan siput tua yang sedang berjalan pelan.
“Hai Siput, kau lambat sekali! Kalau aku, dalam satu menit sudah bisa keliling hutan!” ejek Siru.

Siput hanya tersenyum dan berkata,
“Tak mengapa lambat, yang penting aku selamat dan sampai tujuan.”

Siru tertawa terbahak-bahak dan terus berjalan. Tapi tanpa disadari, ia melewati sebuah jalan berlumpur yang dalam. Karena kakinya banyak, Siru malah makin terjebak.
"Aduh! Kaki-kakiku tersangkut! Tolong! Aku tidak bisa bergerak!" teriak Siru panik.

Mendengar suara itu, siput tua segera memanggil teman-teman lain seperti kelinci dan burung hantu. Mereka semua datang menolong Siru bersama-sama. Dengan hati-hati, mereka menarik tubuh Siru hingga keluar dari lumpur.

Setelah berhasil keluar, tubuh Siru penuh lumpur, dan kakinya lelah. Ia menunduk malu.
“Maafkan aku, teman-teman. Aku terlalu sombong dengan kakiku. Ternyata, punya banyak kaki tidak membuatku lebih baik dari kalian,” ucap Siru sedih.

Siput tersenyum lembut,
“Kita semua punya kelebihan. Tapi kelebihan itu tidak untuk disombongkan, melainkan untuk membantu sesama.”

Sejak hari itu, Siru berubah. Ia tidak lagi menyombongkan kakinya. Sekarang, ia justru sering membantu teman-temannya berjalan di jalan yang licin, karena kakinya yang banyak bisa memberi tumpuan yang kuat.

Hutan pun menjadi lebih damai. Semua hewan hidup rukun dan saling menolong.

 

Pesan Moral:

Setiap makhluk punya kelebihan. Jangan sombong, karena kerendahan hati membuat kita dicintai dan dihargai oleh semua.

DARI MINDER JADI BINTANG: KISAH KUPU-KUPU UNIK YANG MENGAJARKAN PERCAYA DIRI

Klik gambar untuk dapat gantungan kunci lucu

Di sebuah taman bunga yang cerah dan harum, hiduplah seekor kupu-kupu bernama Kiki. Tidak seperti kupu-kupu lain yang percaya diri memamerkan warna-warni sayapnya, Kiki justru selalu sembunyi di balik daun.

"Aku minder," keluh Kiki suatu pagi. "Sayapku nggak simetris. Yang satu warnanya terang, yang satu lagi kusam kayak daun jatuh."

Teman-temannya—Mimi si kupu anggun, Bobo si kumbang gendut, dan Lala si lebah centil—berusaha menyemangatinya, tapi Kiki tetap merasa malu.

Suatu hari, taman itu ramai pengunjung karena sedang ada lomba "Kupu Terindah". Semua kupu-kupu tampil mempesona. Mimi melayang-layang dengan anggun, dan Kiki? Dia duduk di atas bunga sambil pura-pura jadi kelopak.

Tiba-tiba, angin bertiup kencang dan menerbangkan Kiki ke tengah panggung lomba! Semua mata tertuju padanya.

Seorang anak kecil berteriak, "Lihat, kupu-kupu itu lucu banget! Sayapnya kayak lukisan abstrak!"

Para juri malah terpukau. “Unik dan beda dari yang lain!” kata mereka.

Kiki bingung tapi senang. Dia bahkan menang "Kategori Spesial: Kupu Paling Artistik".

Sejak itu, Kiki tidak lagi sembunyi. Ia terbang ke sana kemari dengan bangga, bahkan jadi maskot taman.

“Siapa sangka, sayap anehku malah bikin aku terkenal,” katanya sambil tersenyum.

 

Pesan Moral:

Jangan malu dengan perbedaanmu. Kadang, yang membuat kita unik justru yang membuat kita istimewa. Minder itu wajar, tapi jangan biarkan itu menghentikanmu bersinar.


CERITA ANAK: LANDAK YANG BAIK HATI



Di hutan yang rindang, hiduplah seekor landak bernama Laki. Laki memiliki bulu yang tajam dan berwarna coklat. Ia suka bermain dengan teman-temannya di hutan.


Suatu hari, seekor anak kelinci tersesat di hutan. Ia tidak bisa menemukan jalan pulang. Laki melihat anak kelinci itu dan langsung menghampirinya.


"Apa yang terjadi?" tanya Laki.


"Aku tersesat," jawab anak kelinci.


Laki langsung membantu anak kelinci itu menemukan jalan pulang. Anak kelinci sangat berterima kasih kepada Laki.


"Terima kasih, Laki! Kamu sangat baik hati," kata anak kelinci.


Laki tersenyum dan berkata, "Aku senang membantu teman-teman!"


Dari hari itu, Laki menjadi teman yang sangat baik di hutan. Semua hewan menyukai Laki karena kebaikannya.


Pesan Moral:


- Berbuat baik kepada teman-teman

- Membantu orang yang membutuhkan

- Menjadi teman yang baik dan peduli


Cerita ini dapat dibacakan kepada anak PAUD dengan penyesuaian bahasa dan ilustrasi yang menarik.

INI DIA MONSTER YANG BISA MENGALAHKAN GODZILLA

 


 

Ngomongin soal siapa yang bisa ngalahin Godzilla tuh seru banget, karena Godzilla itu udah kayak raja monster—gak cuma gede, tapi juga kuat banget, tahan ledakan nuklir, dan bisa ngeluarin napas atom yang OP banget. Tapi ada beberapa karakter yang di film atau fiksi bisa (atau setidaknya berpotensi) ngalahin Godzilla. Nih daftarnya:

 

🔥 Monster atau Kaiju Lain yang Bisa Ngalahin Godzilla:

  1. King Ghidorah
    Musuh bebuyutan Godzilla, naga berkepala tiga ini pernah ngalahin Godzilla di beberapa versi, terutama versi MonsterVerse (di Godzilla: King of the Monsters). Tapi biasanya Godzilla comeback dan menang di akhir.
  2. Destroyah
    Salah satu musuh terkuat Godzilla. Di Godzilla vs. Destoroyah (1995), dia nyaris membunuh Godzilla sebelum akhirnya dikalahkan.
  3. Mechagodzilla
    Versi robot dari Godzilla, sering kali dirancang untuk ngalahin Godzilla. Dalam beberapa versi (terutama yang dikontrol manusia atau alien), dia sempat unggul.

 STOK TERBATAS: GODZILLA REMOTE

🌌 Karakter dari Universe Lain:

Kalau kita ngeluarin Godzilla dari dunianya dan ngadu sama karakter lain dari luar universe-nya, ada beberapa yang mungkin bisa ngalahin dia:

  1. Superman (DC Comics)
    Dengan kekuatan super, laser, kecepatan tinggi, dan imortalitas, Superman bisa jadi lawan tangguh—asal dia gak langsung kesundut napas atom.
  2. Goku (Dragon Ball)
    Goku udah lawan banyak makhluk planet-level sampai dewa, bisa teleportasi, dan punya serangan energi super dahsyat.
  3. Saitama (One Punch Man)
    Namanya juga "One Punch Man", teorinya siapa pun bisa dia kalahin dengan satu pukulan—termasuk Godzilla.
  4. Cthulhu (H.P. Lovecraft)
    Entitas kosmik yang lebih ke horor eksistensial—bukan cuma ngalahin, tapi bisa bikin Godzilla kehilangan akal
    😅

 STOK TERBATAS: GODZILLA UNGU

🧪 Versi Alternatif Godzilla yang Bisa Ngalahin Dirinya Sendiri:

  1. Shin Godzilla
    Evolusi terus-menerus, bahkan bisa jadi lebih mengerikan dari Godzilla biasa.
  2. Burning Godzilla
    Versi overpowered dari Godzilla (misalnya di Godzilla: King of the Monsters 2019), dia bisa ngeluarin ledakan energi dahsyat.

 

Kalau kamu bisa milih satu karakter buat ngelawan Godzilla, kamu pilih siapa? Mau yang serius atau yang lucu-lucuan juga boleh 😄

 

KARAKTER UTAMA KARTUN SPONGEBOB

 



SpongeBob SquarePants adalah karakter utama dalam serial animasi Amerika yang diciptakan oleh Stephen Hillenburg. SpongeBob adalah spons laut berwarna kuning yang tinggal di kota bawah laut Bikini Bottom. Ia bekerja sebagai koki di restoran Krusty Krab dan dikenal karena sifatnya yang ceria, optimis, dan kadang-kadang naif. Meskipun sering terlibat dalam petualangan yang konyol, SpongeBob selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal yang dia lakukan. Karakter ini sangat populer di kalangan anak-anak dan dewasa, serta telah menjadi ikon budaya pop. Berikut adalah daftar tokoh utama kartun SpongeBob SquarePants:


Tokoh Utama


- SpongeBob SquarePants: Protagonis utama kartun, seekor spons laut yang optimis dan energik yang bekerja sebagai koki di Krusty Krab.

- Patrick Star: Bintang laut yang malas dan bodoh, namun baik hati dan sahabat karib SpongeBob.

- Squidward Tentacles: Gurita yang murung dan tidak suka dengan kebisingan SpongeBob dan Patrick.

- Mr. Krabs: Kepiting yang kaya dan pemilik Krusty Krab, yang sangat menyukai uang.

- Sandy Cheeks: Tupai yang cerdas dan atletis dari Texas, yang tinggal di dalam kubah kaca di Bikini Bottom.

- Plankton: Musuh bebuyutan Mr. Krabs yang selalu mencoba mencuri resep rahasia Krabby Patty.

- Karen: Komputer yang menjadi istri Plankton dan membantu suaminya dalam menjalankan skema jahat.

- Mrs. Puff: Ikan buntal yang sabar dan menjadi guru mengemudi bagi SpongeBob.


Tokoh Pendukung


- Gary: Siput peliharaan SpongeBob yang bisa mengeluarkan suara seperti kucing.

- Pearl: Anak perempuan Mr. Krabs yang tidak tertarik dengan bisnis keluarga.

- Larry the Lobster: Lobster yang menjadi lifeguard di Goo Lagoon.

- Mermaid Man dan Barnacle Boy: Pahlawan super yang sudah pensiun dan menjadi idola SpongeBob dan Patrick.

- King Neptune: Dewa laut yang memiliki kekuatan besar dan sering muncul dalam episode-episode SpongeBob .

DEBAT ANJING VS KUCING


Debat tentang mana yang lebih baik, anjing atau kucing, telah berlangsung selama bertahun-tahun. Berikut beberapa argumen dari kedua sisi:


Argumen Anjing Lebih Baik

1. Loyalitas: Anjing dikenal sangat setia dan loyal kepada pemiliknya. Mereka akan selalu menyambut pemiliknya dengan gembira dan mengikuti mereka ke mana pun.

2. Kemampuan Berinteraksi: Anjing dapat dilatih untuk melakukan berbagai perintah dan trik, sehingga mereka dapat berinteraksi dengan pemiliknya dalam cara yang lebih kompleks.

3. Perlindungan: Anjing dapat berfungsi sebagai penjaga rumah dan melindungi pemiliknya dari bahaya.

4. Aktivitas Fisik: Anjing membutuhkan olahraga dan aktivitas fisik, sehingga mereka dapat membantu pemiliknya untuk tetap sehat dan aktif.


Argumen Kucing Lebih Baik

1. Mandiri: Kucing dikenal sebagai hewan yang mandiri dan tidak membutuhkan perhatian konstan dari pemiliknya.

2. Bersih: Kucing dikenal sebagai hewan yang sangat bersih dan dapat menjaga kebersihan diri sendiri.

3. Hemat: Kucing membutuhkan biaya perawatan yang lebih rendah dibandingkan dengan anjing, karena mereka tidak membutuhkan olahraga dan aktivitas fisik yang intens.

4. Stres: Kucing dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada pemiliknya dengan kehadiran mereka yang tenang dan damai.


Kesimpulan

Pada akhirnya, pilihan antara anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan tergantung pada preferensi dan gaya hidup individu. Jika Anda mencari hewan peliharaan yang loyal dan dapat berinteraksi dengan Anda, maka anjing mungkin adalah pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda mencari hewan peliharaan yang mandiri dan tidak membutuhkan perhatian konstan, maka kucing mungkin adalah pilihan yang lebih baik.

POHON PISANG DAN MONYET YANG RAKUS

 

Di sebuah desa yang jauh dari keramaian, tumbuh sebuah pohon pisang yang tinggi dan rindang. Pohon pisang itu selalu dipenuhi dengan buah pisang yang matang dan lezat. Setiap hari, pohon pisang menyambut sinar matahari dengan senang hati, berharap bisa memberikan buah yang terbaik untuk siapa saja yang membutuhkan.

Suatu pagi, Monyet yang sedang berjalan-jalan di hutan melihat pohon pisang itu. Ia sangat lapar, dan bau harum pisang yang matang membuat perutnya keroncongan. Monyet yang licik itu pun mendekat.

"Hmm, pohon pisang ini tampaknya sangat lezat," pikir Monyet. Tanpa ragu, ia mulai memetik pisang-pisang yang matang dan memakannya dengan lahap.

Pohon pisang yang sedang berayun tertiup angin, mendengar suara Monyet yang makan dengan rakus. "Monyet, apakah kamu tidak merasa kasihan padaku? Aku hanya bisa memberikan buah-buah ini sedikit-sedikit, dan kamu langsung memakannya semua," kata Pohon Pisang dengan suara lembut.

Monyet berhenti sejenak dan menatap pohon pisang itu dengan tersenyum licik. "Aku sangat lapar, Pohon Pisang. Kamu punya banyak pisang, jadi kenapa tidak memberikannya semua padaku?" jawab Monyet tanpa merasa bersalah.

Pohon Pisang menghela napas dan berkata, "Aku tahu kamu lapar, tapi jika kamu makan semua pisang ini, bagaimana kalau ada hewan lain yang juga membutuhkan? Aku bisa memberikan pisang kepadamu, tapi ingatlah untuk tidak serakah."

Namun, Monyet yang merasa lapar terus memetik dan memakan lebih banyak pisang. "Tidak masalah, aku bisa makan sebanyak yang aku mau. Lagipula, aku yang pertama datang ke sini," jawabnya dengan angkuh.

Hari demi hari, Monyet datang dan memetik pisang tanpa henti, hingga pohon pisang itu hampir tak tersisa buahnya. Akhirnya, Pohon Pisang yang sudah lelah dan kehabisan buah berkata dengan pelan, "Monyet, aku sudah tidak bisa memberimu pisang lagi. Buah-buahku sudah habis karena kamu terlalu rakus."

Monyet merasa kesal dan mulai mencari pohon pisang lain. Namun, pohon-pohon lain jauh lebih kecil dan tidak memiliki pisang sebanyak pohon pisang yang pertama.

Seiring waktu, Monyet mulai merasa kesepian dan lapar. Ia tidak menemukan pohon pisang lain yang memberi buah sebanyak pohon yang pertama. Ia kembali ke pohon pisang yang dulu, tetapi pohon itu sudah tidak bisa memberinya apa-apa lagi.

"Aku menyesal telah terlalu rakus," kata Monyet dengan suara penuh penyesalan. "Seandainya aku mendengarkan nasihat Pohon Pisang, mungkin aku masih bisa menikmati pisang itu."

 

Pesan Moral: Keserakahan seringkali membawa penyesalan. Kita harus belajar untuk tidak mengambil lebih dari yang kita butuhkan dan menghargai apa yang kita miliki.

PERLOMBAAN TOKOHNYA BUAYA KUCING DAN TIKUS

 


Pada suatu hari yang cerah, Buaya, Kucing, dan Tikus berkumpul di tepi sungai. Mereka sering bertemu dan berbincang, tetapi kali ini mereka merasa bosan dan ingin mencoba sesuatu yang baru. Lalu, Kucing yang selalu penuh ide berkata, “Bagaimana jika kita mengadakan perlombaan? Kita akan berlomba untuk melihat siapa yang tercepat!”

Buaya yang besar dan kuat, Kucing yang gesit, dan Tikus yang cepat mendengarnya, lalu saling berpandang-pandangan. Mereka semua merasa tertantang dan setuju untuk mengikuti perlombaan itu.

“Perlombaan ini akan dimulai dari tepi sungai ini dan berakhir di pohon besar di seberang sana,” kata Kucing sambil menunjuk ke pohon yang jauh di seberang sungai. “Siapapun yang pertama sampai ke sana akan menang!”

Mereka sepakat dengan aturan itu, dan perlombaan pun dimulai. Buaya dengan tubuh besar dan berat melompat masuk ke air, menggunakan ekornya untuk bergerak dengan kuat dan cepat. Kucing, yang sangat lincah, langsung berlari dengan kecepatan tinggi melalui jalan setapak. Sedangkan Tikus, dengan kakinya yang kecil, berlari dengan sangat cepat dan gesit, bersembunyi di balik batu dan rumput.

Namun, perlombaan menjadi lebih seru ketika Buaya mulai merasa kelelahan di tengah perjalanan. Meskipun Buaya sangat kuat, tubuhnya yang besar membuatnya sulit untuk bergerak cepat di darat. Kucing yang melompat-lompat dengan kecepatan tinggi juga mulai merasa sedikit lelah, tetapi dia terus berlari tanpa henti.

Tikus, meskipun ukurannya kecil, tetap berlari dengan cepat dan penuh semangat. Tanpa banyak berhenti, Tikus berhasil melewati Kucing yang mulai melambat, dan bahkan menyusul Buaya yang sudah hampir kehabisan tenaga.

Akhirnya, setelah berlari tanpa henti, Tikus sampai pertama kali di bawah pohon besar. “Aku menang!” seru Tikus dengan penuh kebahagiaan. Kucing dan Buaya pun tiba setelahnya, kelelahan tetapi tersenyum.

“Aku tidak menyangka Tikus bisa menang,” kata Kucing sambil tertawa.

Buaya yang besar dan kuat pun mengangguk, “Tikus memang kecil, tapi dia sangat gesit dan cepat. Kadang yang terlihat kecil justru bisa lebih unggul.”

Mereka semua tertawa bersama, merasa senang karena telah belajar sesuatu yang baru. Perlombaan itu bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang tekad dan ketekunan.

 

Pesan Moral: Terkadang, meskipun kita terlihat lemah atau kecil, dengan kerja keras dan ketekunan, kita bisa mengalahkan yang lebih besar atau lebih kuat.

DESCRIPTIVE TEXT SINGKAT DAN TERJEMAH: MY LOVELY RABBIT

Kelinciku

I have a rabbit. I call her Lala. She is very old, 10 years old. My father bought me Lala when I was 12 years old. Now I’m 22, and Lala is still healthy. She is a little bit slower,  but that’s understandable because she is old. 

 

Lala is Blanc de Hotot race. She has clean, white fur. She has a black line around her eyes as if she is wearing eyeliner. Her ears are long and pink inside. She likes to stay in her cage. Sometimes, I get her out of her cage to our backyard. She likes to enjoy the sunrise rays while I brush her fur. 

 

TERJEMAH:

KELINCIKU YANG CANTIK

Aku punya kelinci. Aku memanggilnya Lala. Dia sangat tua, 10 tahun. Ayahku membelikanku Lala saat aku berumur 12 tahun. Sekarang usiaku 22 tahun, dan Lala masih sehat. Dia sedikit lebih lambat, tapi itu wajar karena dia sudah tua.

 

Lala adalah ras Blanc de Hotot. Dia memiliki bulu putih bersih. Dia memiliki garis hitam di sekitar matanya seolah-olah dia memakai eyeliner. Telinganya panjang dan berwarna merah muda di dalamnya. Dia suka tinggal di kandangnya. Kadang-kadang, aku mengeluarkannya dari kandangnya ke halaman belakang kami. Dia suka menikmati sinar matahari terbit ketika aku menyikat bulunya.