MENULIS TEKS 5W 1H: GERHANA MATAHARI TOTAL 2016 DI INDONESIA SANGAT ISTIMEWA BAGI PEMBURU GERHANA
Jakarta -
Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi di tahun 2016 menjadi hal yang sangat
istimewa. Persiapan menyambut datangnya GMT ini juga sudah dilakukan sejak
jauh-jauh hari. Seperti yang dilakukan oleh komunitas astronomi Langit Selatan
asal Bandung ini.
Avivah
Yamani, salah satu pengurus Langit Selatan mengatakan sudah sejak tahun 2014
menati kedatangan GMT yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 nanti. Menurut
Avivah, keistimewaan GMT tahun ini karena hanya melintas di Indonesia. Selain
itu waktu terjadinya juga tak bisa setiap tahun, harus menunggu hingga beberapa
tahun.
"Istimewanya
karena daerah yang dilintasi gerhana total paling panjang jalurnya dan
Indonesia jadi tuan rumahnya," kata Avivah saat berbincang dengan detikcom
di Cihampelas Walk, Bandung beberapa waktu lalu.
Fenomena
alam ini juga dinanti oleh para astronom asing, wisatawan asing hingga
domestik. Mereka rela merogoh kocek yang cukup dalam untuk datang jauh-jauh ke lokasi
penampakan gerhana yang berada di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan NASA
ikut memantau GMT langsung di Maba, Halmahera, bersama dengan LAPAN.
"Bagi
para pemburu gerhana, ini menarik sekali. Mereka sudah lama mengejar 2016 di
Indonesia. Teman saya di Perancis juga mau datang, dari beberapa tahun lalu
mereka sudah booking. Trip gerhana ini bisa habis puluhan juta," kata
Avivah.
Avivah
menambahkan, meski fenomena gerhana matahari total sama di berbagai negara,
namun tahun 2016 ini spesial karena hanya terjadi di Indonesia, tidak ada di
negara lain. Saat GMT terjadi, ada hal-hal yang bisa diamati. Misalnya saja
Baily's beads atau bisa disebut manik-manik Baily
Baily's
beads merupakan fenomena yang akan tampak 10-15 detik sebelum dan sesudah
totalitas. Saat bulan menutupi matahari, permukaan bulan yang tidak rata
menyebabkan sinar matahari masih dapat melewatinya. Akibatnya pengamat di bumi
akan melihat fenomena gumpalan cahaya yang mirip manik-manik di tepi piringan
bulan. Nama manik-manik Baily diberikan menurut nama Francis Baily yang pertama
kali memberikan penjelasan terkait fenomena cahaya tersebut.
"Kita
juga akan melihat efek cincin berlian, saat baily's bead hilang satu per satu.
Setelah hilang, akan gelap total. Kita akan saksikan korona matahari,
mahkotanya matahari. Ini yang diteliti oleh para peneliti. Menurut pengamat
dari Prancis, ini untuk melihat diameter matahari," ujarnya.