Apa Itu Lingerie?
Lingerie
adalah istilah dalam bahasa Prancis yang digunakan untuk menyebut pakaian dalam
wanita yang dirancang tidak hanya untuk fungsi, tetapi juga keindahan dan
kenyamanan. Dalam dunia fashion modern, lingerie meliputi berbagai jenis
pakaian seperti bra, celana dalam, bustier, corset, teddy, babydoll, hingga
bodysuit.
Asal Usul Lingerie
Lingerie
di Zaman Kuno
Konsep
pakaian dalam telah ada sejak ribuan tahun lalu. Di Mesir Kuno, wanita memakai
kain linen tipis sebagai pelapis tubuh. Bangsa Romawi dan Yunani juga
menggunakan strophium (semacam bra awal) untuk menyangga payudara.
Namun,
istilah lingerie sendiri mulai populer di Prancis pada abad
ke-19.
Abad
ke-16 hingga 18: Korset dan Busk
Pada
era Renaisans hingga Barok, wanita mengenakan korset yang
terbuat dari tulang ikan paus atau logam. Korset ini bertujuan membentuk tubuhideal: pinggang ramping dan dada yang menonjol. Sayangnya, korset zaman itu
sangat kaku dan tidak nyaman, bahkan membahayakan kesehatan.
Abad
ke-19: Lahirnya Istilah "Lingerie"
Istilah
"lingerie" pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris sekitar tahun
1850-an. Desainer asal Inggris, Lady Duff-Gordon (dikenal
dengan label Lucile), menjadi pelopor lingerie modern. Ia menciptakan
pakaian dalam yang lebih ringan dan feminin, menggabungkan unsur sensualitas
dan kenyamanan.
Evolusi Lingerie di Abad ke-20
Era
1920-an: Liberasi dan Fungsionalitas
Di
masa pasca-Perang Dunia I, wanita mulai meninggalkan korset ketat dan beralih
ke chemise dan step-in (kombinasi bra dan
celana dalam longgar). Gaya hidup yang lebih aktif menuntut lingerie yang
praktis.
Tahun
1940–1950: Lingerie sebagai Simbol Feminitas
Pasca-Perang
Dunia II, lingerie mengalami kebangkitan. Bra bullet (bra
berbentuk kerucut) menjadi tren, dipopulerkan oleh ikon seperti Marilyn Monroe.
Lingerie juga mulai diproduksi secara massal dengan bahan sintetis seperti
nilon.
Tahun
1960–1980: Revolusi Seksual dan Fashion Lingerie
Periode
ini ditandai oleh gerakan feminisme dan revolusi seksual. Desainer seperti Frederick’s
of Hollywood mulai membuat lingerie lebih eksplisit. Model seperti
babydoll, garter belt, dan lingerie renda menjadi simbol kebebasan berekspresi.
Tahun
1990-an: Munculnya Victoria’s Secret
Victoria’s Secret
menjadi kekuatan dominan dalam industri lingerie. Dengan pendekatan glamor dan
kampanye model “Angels”, mereka mengubah cara orang memandang pakaian dalam:
bukan hanya kebutuhan, tapi juga bagian dari gaya hidup.
Lingerie Modern: Kombinasi Fashion dan Empowerment
Saat
ini, lingerie tidak hanya soal keindahan, tapi juga empowerment.
Banyak merek seperti Savage X Fenty, Aerie,
dan ThirdLove mempromosikan inklusivitas, kenyamanan, dan
keberagaman bentuk tubuh.
Tren
terkini termasuk:
- Lingerie berkelanjutan
(dari bahan ramah lingkungan)
- Lingerie tanpa kawat
(wireless bra)
- Bralette
dan seamless underwear untuk kenyamanan maksimal
- Gender-neutral lingerie
untuk semua identitas gender
Fakta Menarik Tentang Lingerie
- Istilah
"lingerie" berasal dari kata Prancis linge yang berarti
"linen" atau "kain".
- Bra modern pertama
dipatenkan pada tahun 1914 oleh Mary Phelps Jacob.
- Korset sempat dianggap alat
penindasan, namun kini kembali sebagai tren fashion dalam bentuk yang lebih
sehat.
Kesimpulan:
Lingerie telah mengalami perjalanan panjang dari sekadar pakaian fungsional
hingga menjadi simbol fashion dan pemberdayaan wanita. Seiring perkembangan
zaman, lingerie tidak lagi hanya tentang penampilan, tetapi juga kenyamanan,
identitas, dan kebebasan berekspresi.