✅ 1.
Kurikulum 1947 – Rentjana Pelajaran
- Pendekatan:
Berbasis pada pendidikan karakter dan kewarganegaraan.
- Kelebihan:
Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan semangat kemerdekaan.
- Kekurangan: Belum
sistematis, minim struktur kurikulum yang terukur.
✅ 2.
Kurikulum 1952 – Rentjana Pelajaran Terurai
- Pendekatan: Lebih
terstruktur dari kurikulum sebelumnya.
- Kelebihan:
Tujuan pelajaran lebih jelas per mata pelajaran.
- Kekurangan: Masih
sentralistik dan belum mengakomodasi kebutuhan lokal.
✅ 3.
Kurikulum 1964 – Rentjana Pendidikan Sekolah Dasar
- Pendekatan:
Pembelajaran Terpadu (pancawardhana: cipta, rasa, karsa, karya, dan
moral).
- Kelebihan:
Holistik dan berusaha membentuk kepribadian utuh.
- Kekurangan:
Terlalu idealistik, kurang aplikatif.
✅ 4.
Kurikulum 1968 – Kurikulum Nasional
- Pendekatan: Isi
atau materi (akademik-sentris).
- Kelebihan:
Penekanan pada disiplin ilmu dan kebudayaan nasional.
- Kekurangan:
Pembelajaran kaku dan berpusat pada guru.
✅ 5.
Kurikulum 1975 – Berbasis Tujuan Instruksional
- Pendekatan:
Sistem Instruksional (terperinci per tujuan belajar).
- Kelebihan:
Mempermudah evaluasi dan perencanaan pembelajaran.
- Kekurangan:
Terlalu administratif dan teknis.
✅ 6. Kurikulum
1984 – Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
- Pendekatan:
Student-centered learning.
- Kelebihan:
Mendorong siswa aktif, mandiri, dan kritis.
- Kekurangan: Sulit
diterapkan karena keterbatasan fasilitas dan pelatihan guru.
✅ 7.
Kurikulum 1994 – Padat Materi
- Pendekatan:
Konten-berbasis, padat isi.
- Kelebihan:
Konten lengkap, menyeluruh.
- Kekurangan: Beban
belajar siswa terlalu berat.
✅ 8.
Kurikulum 2004 – Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
- Pendekatan:
Berbasis pada kompetensi siswa (knowledge, skill, attitude).
- Kelebihan:
Menyediakan ruang untuk variasi strategi pembelajaran.
- Kekurangan: Sulit
diterapkan seragam, membutuhkan pelatihan intensif.
✅ 9.
Kurikulum 2006 – Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
- Pendekatan:
Desentralisasi – sekolah menyusun sendiri kurikulumnya.
- Kelebihan:
Kontekstual, sesuai kebutuhan lokal.
- Kekurangan:
Ketimpangan kualitas antar sekolah; guru tidak siap menyusun kurikulum.
✅ 10.
Kurikulum 2013 (K-13)
- Pendekatan:
Integratif – pengetahuan, sikap, keterampilan menjadi satu kesatuan.
- Kelebihan:
Penekanan pada pendidikan karakter & literasi.
- Kekurangan: Guru
kesulitan beradaptasi, administrasi berat.
✅ 11.
Kurikulum Darurat (2020)
- Pendekatan:
Fleksibel selama pandemi COVID-19.
- Kelebihan:
Mengurangi beban belajar siswa dan guru.
- Kekurangan: Akses
pendidikan tidak merata (terutama daring).
✅ 12.
Kurikulum Merdeka (2022–sekarang)
- Pendekatan:
Fleksibel, diferensiasi, berbasis projek (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
- Kelebihan:
- Materi
lebih esensial dan ringan.
- Siswa
belajar sesuai minat dan kemampuannya.
- Fokus
pada karakter, kreativitas, dan kolaborasi.
- Kekurangan:
- Butuh
pelatihan guru secara masif.
- Tidak
semua sekolah siap dari segi infrastruktur.