Sekilas keduanya tampak mirip, karena sama-sama membuat siswa aktif dan
terlibat dalam proses belajar. Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan
yang cukup jelas, baik dari segi tujuan, fokus, maupun hasil yang dicapai.
Yuk kita cek!
---
1. PBL (Problem Based Learning)
PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang
menjadikan masalah sebagai titik awal belajar. Siswa dihadapkan pada sebuah
persoalan nyata yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Dari masalah itu,
siswa didorong untuk berpikir kritis, menganalisis, mencari informasi, dan
menemukan solusi terbaik.
Fokus utama: pada proses berpikir dalam memecahkan masalah.
Tujuan: mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan analitis.
Hasil akhir: berupa solusi, pemahaman, atau kesimpulan terhadap masalah
yang diberikan.
Contoh: Guru memberikan pertanyaan, “Mengapa banjir
sering terjadi di kota kita meskipun sudah ada sungai dan saluran air?” Siswa
kemudian diminta menganalisis penyebab, mencari data, dan menawarkan solusi.
Sintaks/langkah PBL
1. Orientasi siswa pada masalah → guru menyajikan masalah nyata.
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar → siswa berdiskusi dalam kelompok.
3. Membimbing penyelidikan → siswa mengumpulkan data/informasi dari
berbagai sumber.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil → siswa menyampaikan solusi/ide.
5. Menganalisis serta mengevaluasi → siswa bersama guru menilai hasil
pemecahan masalah.
---
2. PjBL (Project Based Learning)
PjBL atau pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang
menekankan pada kegiatan membuat sebuah produk atau karya nyata. Guru
memberikan sebuah tema atau pertanyaan mendasar, lalu siswa bekerja dalam
kelompok untuk merencanakan, melaksanakan, dan menghasilkan proyek tertentu.
Proyek ini bisa berupa laporan, maket, video, poster, atau karya lain yang
sesuai dengan materi pembelajaran.
Fokus utama: pada pembuatan produk atau karya nyata.
Tujuan: mengembangkan kreativitas, keterampilan berkolaborasi, dan rasa
tanggung jawab.
Hasil akhir: berupa produk nyata yang bisa dilihat, dipresentasikan,
atau dipamerkan.
Contoh: Guru memberi tugas, “Buatlah maket sistem
drainase kota untuk mencegah banjir.” Siswa kemudian bekerja sama membuat
maket, menyusunnya, dan mempresentasikan hasilnya.
Sintaks/langkah PjBL
1. Menentukan pertanyaan mendasar/topik proyek.
2. Mendesain perencanaan proyek bersama siswa.
3. Menyusun jadwal pelaksanaan proyek.
4. Melaksanakan proyek dan memonitor kegiatan siswa.
5. Menyusun serta menguji hasil proyek.
6. Mengevaluasi pengalaman belajar dan hasil karya.
---
Ringkasan Perbedaan Utama
PBL lebih menekankan pada proses berpikir untuk
mencari solusi dari suatu masalah.
PjBL lebih menekankan pada proses berkarya yang
menghasilkan produk nyata.
Dengan kata lain, PBL mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, sedangkan
PjBL mengajarkan siswa untuk berkarya nyata. Keduanya sama-sama bermanfaat, dan
bisa dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan guru.