16 MANFAAT BUAH CIPLUKAN



Untuk Kesehatan Dan Juga Pantanganya.
===============
Berikut 16 manfaat luar biasa dari buah ciplukan.
1. Menyembuhkan penyakit jantung
Salah satu khasiat buah ciplukan adalah mengobati gangguan jantung. Caranya cukup mudah, ambil 40 helai daun ciplukan dan hancurkan dengan blender seperti jus, kemudian minum tanpa campuran apa-apa. Selain dibuat seperti jus, daunnya juga bisa kita makan langsung, tapi pastikan sudah dicuci bersih dulu.
2. Sebagai obat asma
Pengaplikasian ciplukan sebagai obat asma juga tergolong mudah. Ambil daun dan batang dari buah ciplukan, rebus dan minum air rebusan tersebut. Atau ambil daunnya, kemudian campur dengan kapur sirih lalu dihancurkan dengan menggunakan kedua telapak tangan. Kemudian basahkan dengan air. Setelah itu gumpalkan pada telapak tangan sehingga keluar air berwarna hijau keputih-putihan serta buih. Oleskan pada bagian dada, perut, dan punggung.
3. Mengobati penyakit kurap
Penyakit kurap memang mengganggu. Selain membuat nggak nyaman juga merusak penampilan jika terjadi pada bagian tubuh yang terbuka. Untuk mengobatinya cukup hancurkan daun dari buah ciplukan dan oleskan pada bagian kulit yang terkena kurap.
4. Menurunkan demam
Nggak hanya daun, buah ciplukan juga bisa dikonsumsi untuk menurunkan demam atau panas terutama pada anak-anak.
5. Menurunkan tekanan darah tinggi
Buah ciplukan juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Caranya dengan meminum air rebusan daun, buah dan akar selama tiga minggu berturut-turut.
6. Membersihkan kencing kotor
Cukup dengan minum air rebusan dari akar sampai pucuk buah ciplukan.
7. Mengobati kanker payudara
Kanker payudara mungkin terdengar sebagai penyakit yang mengerikan. Tapi buah ciplukan ternyata juga bisa menyembuhkan penyakit ini. Caranya, pucuk yang muda dicampur dgn empat biji beras dan tunas kunyit. Kemudian digiling dengan parutan kelapa sampai lumat. Setelah itu ramuan tadi langsung ditempelkan pada payudara.
8. Menghilangkan kuning pada bayi yang baru lahir
Buah ciplukan juga dapat menghilangkan kuning pada bayi yang baru lahir. Caranya, ciplukan di jemur hingga kering, kemudian digunakan untuk mandi pada bayi yang baru lahir.
9. Menyadarkan orang pingsan
Ambil akarnya dan bakar. Kemudian abunya dicampur dengan kapur sirih. Setelah itu campurkan dengan sedikit minyak kelapa, dan oleskan pada kepala orang yang sedang pingsan.
10. Mengobati stroke
Meminum dan memakan bagian-bagian dari buah ciplukan secara rutin juga dapat membantu mengobati penyakit stroke lho.
11. Menambah kecerdasan
Buah ciplukan yang di campur air, jeruk nipis, dan sedikit gula selain nikmat ternyata juga dapat meningkatkan kecerdasan anak.
12. Mengobati kencing manis
Kencing manis atau diabetes merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti. Cara menggunakannya yaitu, rebus batang dan akar dari buah Ciplukan, kemudian minum tiga kali sehari.
13. Menghilangkan sakit persendian
Caranya cukup mudah, campur daun dengan kapur sirih kemudian tempelkan pada persendian yang sakit.
14. Menurunkan kolesterol
Bagian dari buah ciplukan ternyata juga bisa menurunkan kolesterol lho. Caranya makan daun dari buah ciplukan dua helai tiga kali sehari.
15. Untuk tambah darah
Buah ciplukan juga dapat mengobati kekurangan darah atau anemia. Pengaplikasiannya yaitu dengan cara memasak batang dari buah ciplukan, kemudian minum ari rebusannya.
16. Penawar racun
Semua bagian dari buah ciplukan ternyata bisa dikonsumsi sebagai penawar racun.
Perlu diingat, walaupun buah ciplukan ini memiliki khasiat yang luar biasa. Tetapi jangan mengonsumsinya bersamaan dengan kopi ya guys, karena konon malah dapat menyebabkan keracunan.
Semoga Bermanfaat.
Dikutip dari
Primbon Jawa Terlengkap.
Nyi Wahyu.
Pengobatan Medis & Non Medis.

7 CARA MENGATASI ANAK PEMALU




Cara mengatasi anak pemalu di sekolah merupakan salah satu hal yang penting untuk diketahui setiap orang tua. Sebab, anak perlu menjadi individu yang kuat dan berani untuk bertahan hidup.

Walaupun terlihat sulit untuk dilakukan, mengatasi anak yang pemalu di sekolah penting untuk dilakukan agar tidak memengaruhi masa depannya.
Memiliki anak dengan sifat pemalu memang selalu membuat orang tua pusing. Bagaimana tidak, terkadang, sifat ini justru dibawa hingga ke sekolah dan akhirnya membuat anak kesulitan untuk bersosialisasi.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengatasi hal ini. Bagaimana caranya? Berikut langkahnya.
1. Berhenti Memanjakannya.
Pertama-tama, penting bagi orang tua untuk berhenti memanjakan anak. Sebab, terlalu banyak perhatian justru bisa membuat anak lemah dan tidak mandiri. Akibatnya, sifat pemalu bisa muncul.
2. Beri Tanggung Jawab Sederhana.
Memberikan tanggung jawab kepada anak pemalu dapat membantu mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri. Karena itu, langkah ini cukup ampuh dalam menghilangkan sifat pemalu anak.
3. Bangun Komunikasi yang Baik.
Langkah selanjutnya adalah membangun komunikasi yang baik dengana anak pemalu. Alih-alih menghakimi mereka, cobalah untuk ajak berbicara dan beri ia dorongan positif.
4. Jaga Ucapan dan Perilaku.
Untuk mengatasi anak yang pemalu di sekolah, orang tua perlu menjaga ucapan dan perilaku. Cobalah untuk menghindari perlakuan atau perkataan yang meremehkan dan merendahkan anak.
5. Beri Anak Pujian.
Pujian merupakan langkah yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak. Melalui pujian, anak bisa mengatasi ketakutan dan rasa malu yang mengekangnya.
6. Jadi Contoh yang Baik.
Orang tua juga perlu menjadi contoh yang baik agar anak bisa meniru perilaku kita. Jadi, cobalah untuk bersikap selalu ramah pada orang lain, agar sifat pemalu anak bisa hilang.
7. Jangan Memaksanya untuk Aktif.
Terakhir, jangan memaksanya untuk aktif dan berani setiap saat. Tanamkan pada otak bahwa kondisi ini membutuhkan proses, sehingga tidak bisa dipaksa.
Demikian penjelasan mengenai cara mengatasi anak yang pemalu di sekolah yang bisa diterapkan para orang tua.

PENJELASAN SINGKAT SCHIZOID

 Schizoid adalah istilah yang digunakan dalam psikologi untuk menggambarkan kepribadian atau gangguan kepribadian yang ditandai oleh:


1. Kesendirian: Orang dengan kepribadian schizoid cenderung lebih suka menyendiri dan tidak terlalu peduli dengan interaksi sosial.

2. Kurangnya emosi: Mereka mungkin tidak menunjukkan emosi yang kuat atau tidak terlalu peduli dengan perasaan orang lain.

3. Kesulitan dalam hubungan: Orang dengan kepribadian schizoid mungkin kesulitan dalam membentuk dan memelihara hubungan yang intim dengan orang lain.

4. Keterasingan: Mereka mungkin merasa terasing atau tidak terhubung dengan orang lain.


Gangguan kepribadian schizoid (Schizoid Personality Disorder) adalah kondisi yang lebih serius yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.


Perlu diingat bahwa schizoid berbeda dengan skizofrenia, yang merupakan gangguan mental yang lebih serius yang dapat menyebabkan gejala seperti halusinasi dan delusi.

The Muslim, Misteri Manusia Cahaya

 


Makhluk tersebut terus mendekat, mendekat dan mendekat. Seperti seekor predator yang menginginkan mangsanya. “Tolong” teriak mereka bersamaan. Aisyah dan Rasti gemetaran dan saling memegang tangan satu sama lain. “Ya Allah tolong kami!” teriak Aisyah. Tiba-tiba sebuah cahaya putih-kuning melesat dengan cepat dari belakang makhluk tersebut dan akhirnya menabrak makhluk tersebut hingga jatuh. Karena cahaya tersebut sangat terang Aisyah dan Rasti menutup mata mereka dengan tangan mereka. Dan ketika mereka membuka mata…

2 bulan yang lalu.. Universitas TKS.
“Aduh… Pusing kepalaku” Kata Rio kesal sambil memegang kepalanya. “Kenapa?” Tanya Agus. “Gara-gara pak kumis itu! Matematikanya, Aduh!! Susah banget!” Jawab Mio sambil menggenggam tangannya dengan kuat dan memukulkannya ke meja Kantin. (pause dulu ya.. Ini Rio. Orangnya baik, pintar, mudah bergaul juga jago olahraga terutama bulutangkis. Hanya saja dia ini mudah kesal terutama pada setiap hal yang tidak disukainya. Oke! Play lagi…). “kamu ini! Meja gak salah malah di pukul! Lebih susah lagi pelajaran aku, Bahasa Inggris! Dengan pak Inggris itu..” Jawab Agus sambil memutar bola matanya. (Pause lagi ya… nah yang satu ini namanya Agus! Badannya besar juga tinggi menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang atlet, dia Baik juga pintar hanya saja dia sedikit ceroboh. It’s time to play again…).
“Karena Mata pelajaran kuliah sudah habis mampir dulu yuk kerumah!”. Ajak Rio. Agus menerima ajakan Rio dan segera pergi.

Di perjalanan….
“Kawan-kawan tunggu!!” Panggil Hasan sambil berteriak. (Pause sekali lagi! Hasan, orangnya ini baik, pintar badannya tinggi dan sedikit besar. Akan tetapi walaupun berbekal tubuh yang seperti itu, dia sama sekali tidak pernah menunjukkan kekuatannya pada siapapun. Play….). “Hasan ayo!”. Panggil Agus. Di perjalanan, “Grraahhmm!!”. Suara teriakan menyeramkan memekakkan telinga tersebut mengejutkan kawanan 3 serangkai tersebut. “eh.. Suara apa itu?”. Tanya Agus terkejut. “periksa aja yuk!” sambung Rio mengajak. “Hasan, kamu ikut tidak?”. Tanya Rio. “hah.. Iya deh jawab Hasan sedikit ragu. Setelah diperiksa.. Alangkah terkejutnya mereka melihat seorang laki-laki seperti seorang preman diikat kedua tangannya di akar pohon beringin sehingga tubuhnya membentuk huruf “Y”. “Astagfirullah! Apa yang terjadi?”. Tanya Hasan dengan jantung berdebar karena terkejut. “kamu nih nanya sama siapa? Emangnya kami tahu?”. Jawab Rio, panik. “Udah! Tolongin yuk”. Ajak Agus.

Mereka pun menolong orang yang diikat tersebut dengan memanjat. “Paman! Bangun paman!.” teriak Rio. “emangnya dia ini paman kamu Yo?” tanya Agus. “Ssst.. Diam! Orang lagi panik malah bercanda!” jawab Rio tegas. “pak! Bangun pak!” panggil Agus memotong ucapan Rio. “nah.. Sekarang emangnya dia jadi bapak kamu ya Agus!” tanya Rio membalas. Belum sempat Agus memberi jawaban Hasan berkata “Hei diam! Seperti anak kecil saja! sekarang paman ini sudah mulai bergerak”. Benar saja! Orang tersebut langsung bergerak! Dan… “Ugh… Allahu Akbar”. ucap Hasan. Ternyata paman tersebut langsung mencekik Hasan tanpa alasan yang jelas. “Astagfirullah! Apa yang paman lakukan?”. Teriak Agus tegang. Bola Mata orang tersebut langsung berubah merah dan seketika tubuhnya pun dipenuhi dengan bulu juga mulutnya yang memoncong dengan taring yang tajam seperti serigala jadi-jadian.

Kawan-kawan Hasan yang mencoba menolongnya langsung pingsan melihat wujud asli yang mereka tidak pernah melihatnya. Cengkeraman tangannya pada leher Hasan semakin kuat hingga… Allahu Akbar, Allahu Akbar… Suara Adzan telah berkumandang dan waktu Ashar telah tiba. Makhluk tersebut seketika melepas tangannya dari leher hasan dan langsung menghilang menjauh tak tahan akan suara Adzan yang baginya seperti senapan yang siap membunuhnya. “Alhamdulillah… Maha Besar Allah”. Ucap Hasan. Hasan mencoba tuk membangunkan kedua temannya tersebut dan akhirnya mengajak mereka untuk shalat Ashar berjama’ah di Masjid. Mulai dari bangun dari pingsannya sampai pulang dari Masjid kawanan 3 serangkai tersebut diam seribu bahasa.

“kamu nggak apa-apa kan? Hasan?” tanya Rio. “Tidak! Tidak apa-apa!” Jawab Hasan sambil menggelengkan kepalanya. “Dengar ya! Kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna tidak diperbolehkan untuk takut pada sesama makhluk Allah juga! Ingatlah kita itu harus selalu takut kepada Allah saja!”. Sambung Hasan menasihati.

Ghghdsguuhgdaaghrr… Suara yang sangat besar memekakkan telinga itu ternyata sebuah ledakan. Ledakan misterius tersebut membekaskan sebuah lubang besar di lapangan universitas. Semenjak kejadian tak mengenakan tersebut terjadilah berbagai teror yang terjadi… berhari-hari, berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. Dan sang penyebab teror tersebut tidak lain tidak bukan makhluk jadi-jadian tersebut.

3 serangkai tadi merasa bersalah bahwa merekalah yang telah menyebabkan teror tersebut. Dan untuk menebusnya mereka akan berusaha untuk menangkap makhluk tersebut. Kebetulan saat itu mereka sedang libur. “Untuk menangkap makhluk tersebut kita memerlukan persiapan yang matang! Pertama kita harus mengetahui kapan makhluk tersebut muncul!” ungkap Agus. “Dia selalu muncul tepat pada pukul 10.10 menit dan 10 detik malam.” Jawab Rio. “karena dia muncul pada malam hari, kita memerlukan penerangan yang memadai.” “oke pertama alat penerangan!” ucap Rio sambil menulisnya di buku catatan kecilnya. “Kemudian kita butuh…”. Tak terasa waktu malam telah tiba sehabis sholat Isya mereka langsung berpencar mencari makhluk tersebut dengan peralatan yang sudah mereka persiapkan.

Di sebuah toko kecil dua gadis remaja keluar dari sana. Mereka hendak untuk pulang ke rumah. Tepat pukul 10.10 Makhluk jadi-jadian tersebut terbang ke luar dan menculik salah seorang di antara mereka, Aisyah. Temannya yang satunya, Rasti tidak tinggal diam dan langsung mengejar makhluk tersebut. Ketika sampai di sebuah lorong kecil makhluk tersebut melemparkan Aisyah kebagian sudutnya. “Aisyah! Kau tidak apa-apa?” Tanya Rasti sambil mendekati Aisyah. Makhluk tersebut turun dari atas lorong dengan membawa sebuah pisau kecil. Makhluk tersebut terus mendekat, mendekat dan mendekat. Seperti seekor predator yang menginginkan mangsanya. “Tolong” teriak mereka bersamaan. Aisyah dan Rasti gemetaran dan saling memegang tangan satu sama lain. “Ya Allah tolong kami!” teriak Aisyah. Tiba-tiba sebuah cahaya putih-kuning melesat sambil mengatakan “Hentikan!” dengan cepat dari belakang makhluk tersebut dan akhirnya menabrak makhluk tersebut hingga jatuh. Karena cahaya tersebut sangat terang Aisyah dan Rasti menutup mata mereka dengan tangan mereka. Dan ketika mereka membuka mata…

Seorang pria menggunakan helm dengan tangan yang bercahaya telah berdiri di depan mereka. Tangannya yang bercahaya tersebut sebenarnya berasal dari sarung tangan yang telah dimodifikasi menjadi sebuah senter. Makhluk tersebut langsung bangun dan mereka pun saling pukul hingga orang berhelm tersebut berhasil melumpuhkannya dan hendak memukulnya. Akan tetapi tiba-tiba makhluk tersebut menghilang dan langsung muncul ke belakang tubuh orang berhelm tersebut dan memukulnya hingga terjatuh. Gubrak!! “menjauh darinya!” teriak Aisyah sambil melemparkan batu bata ke makhluk tersebut. Pak! Pik! Puk! Lemparan batu Aisyah yang dibantu oleh Rasti melesat tepat di wajah makhluk tersebut. Dengan izin Allah batu tersebut terasa sangat dan sangat menyakitkan baginya karena setiap akan melemparkan batu, Aisyah dan Rasti membaca “Bismillahirrahmannirrahim”. Setelah cukup merasa menderita makhluk tersebut menghilang dan muncul di atas gedung. “Hahaahehee.. Mereka tidak akan bisa menangkapku!! Hahahehe..” kata makhluk tersebut, bahagia. “ehem!! Kata… Siapa coba?” ucap orang berhelm yang…. “Ba bagaimana engkau a ada di disini?” tanya makhluk tersebut heran. “Dari …tadi!!. BISMILAHIRRAHMANNIRRAHIM”. Kata orang berhelm tersebut sambil memukul makhluk tersebut dengan keras. Saking kerasnya makhluk tersebut terpelanting jatuh ke lapangan bola yang di sana sudah menunggu… “kkaau llagggi?”. Tanya makhluk tersebut bertambah gugup. “Take This! BISMILAHIRRAHMANNIRRAHIM”. Teriak orang berhelm sambil memukul makhluk tersebut sehingga dia terpelanting kembali ke lorong kecil tadi.

“sebaiknya kalian cepat pulang!” perintah orang berhelm yang ada di lorong kecil tersebut. Kedegubrak!! Ternyata makhluk tersebut sudah kembali ke lorong dalam keadaan… Menyedihkan.. Sungguh menyedihkan… “Pergi!”. Teriak orang berhelm. Aisyah dan Rasti pun langsung pergi. “Sudah cukup! Waktunya engkau untuk bertaubat!”. ucap orang berhelm terebut sambil menunjuk makhluk tersebut. “ghhuaarhhh!! Tolong!” ternyata di dalam makhluk tersebut terdapat manusia di dalamnya. Manusia yang digantung di pohon beringin. “BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM! Ayo! Ke..lu..ar..kan!!”. Teriak Orang berhelm sambil memegang bahu makhluk tersebut dan menariknya. Dan akhirnya manusia tersebut ke luar dari tubuhnya yang menyebabkan makhluk tersebut menjadi kalang-kabut.

“Aaaaahhh” teriak makhluk tersebut sambil memegang kepalanya. Tiba-tiba lorong tersebut menjadi gelap dan… “Astaghfirullah Apa yang terjadi?” pikir orang berhelm. “Tidakkah engkau mengingatnya? Ini adalah… Hati gelapmu!!.” Jawab makhluk tersebut. “Ingat! Ingat semuanya! Semua dosa kejahatan dan kesalahan yang telah engkau perbuat!!.” Sambung makhluk tersebut. Hal tersebut membuat orang berhelm tersebut menjadi tidak karuan hingga akhirnya dia duduk dengan menegakkan pahanya dan membentangkan kaki bagian bawahnya sehingga tubuhnya membentuk huruf L.. “Kesalahan? Dosa? Semuanya? Hal tersebut… Heh.. Kau salah! Allah telah memngampuni hal tersebut dan sebagai kenangan hal tersebut merupakan pelajaran bagiku untuk tidak mengulanginya di masa yang akan datang!” teriak Hasan. Hal tersebut membuat ilusi kegelapan yang dibuat oleh makhluk tersebut langsung hancur berkeping-keping. “duniaku hancur?! Aaarhh!” teriak makhluk tersebut. “Sekarang waktumu untuk bertaubat! ucapkan!” ucap Orang berhelm sambil kembali menunjukkan telunjuknya. Makhluk itu pun bertaubat dengan khusuk (kelihatannya). Setelah makhluk tersebut bertaubat orang berhelm langsung pergi meninggalkan tempat tersebut. Belum lagi 5 langkah makhluk aneh tadi berencana untuk memukulnya tetapi entah kenapa badannya menjadi sangat kaku tak bisa bergerak. Karena khawatir makhluk tersebut pun mengakui kebesaran Allah dan mengucapkan “ASYHADU ANLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH”. Setelah mengucapkan hal tersebut makhluk tersebut berubah menjadi cahaya dan menghilang.

“Hasan!” Panggil Rio sambil menepuk bahu orang berhelm tersebut. ‘Heii.. Keren makhluk tersebut akhirnya pergi untuk selamanya”. Sambung Agus. Sebenarnya orang berhelm yang bertarung dengan makhluk tadi ada 3 oleh sebab itu dia bisa ada di 3 tempat sekaligus. Orang berhelm tersebut beranjak pergi dari tempat itu seakan tidak terjadi apa-apa sambil berpikir “aku? Siapa aku? Apa takdirku? Segala sesuatu yang terjadi padaku merupakan sebuah pelajaran bagiku. Mungkin inilah takdirku, salah satu tujuan hidupku! Aku…. Hamba Allah, Muslim.Dan semua yang terjadi padaku adalah sebuah misteri ilahi yang tidak bisa kubayangkan dan misteri itulah… Takdirku”. “Hasan! Kamu denger nggak?”. Teriak Agus dari belakang. “ya… Kenapa manggil aku?” sahut Hasan yang muncul tiba-tiba dari belakang Rio dan Agus. Rio dan Agus terdiam seribu bahasa sambil menatap Hasan dan orang berhelm yang telah menghilang ditelan malam. Gubrak! “yah… Pingsan lagi!”. Ucap Hasan bingung.

FABEL: PERSAHABATAN BURUNG PIPIT DAN BURUNG RAJAWALI

 


 Suatu hari, Rajawali dan Pipit hinggap bersama di sebuah batu besar.

"Selamat pagi, Rajawali," sapa Pipit ramah.
Rajawali melirik sedikit pada Pipit. Lalu dengan kepala yang terangkat tinggi ia menjawab, "Selamat pagi juga."
"Semoga hari ini semua pekerjaan berjalan lancar." kata Pipit.
"Memang sudah seharusnya begitu," kata Rajawali dengan angkuh. "Aku ingatkan! Kami adalah raja di antara semua burung.

Karena itu, lain kali, sebelum kami bicara, kau jangan menyapa kami dulu!"
"Tapi kita kan satu keluarga?" Pipit memandangi Rajawali dengan heran.
Rajawali menatap Pipit dengan kesal."Kata siapa kita satu keluarga?" bentaknya, meremehkan Pipit.
Dengan tenang Pipit berkata,"Aku ingatkan aku juga bia terbang tinggi seperti kamu. Bahkan aku bisa melakukan hal yang tidak bisa kau lakukan, seperti bernyanyi. Aku bisa menghibur mahkluk lain di bumi."
Perkataan Pipit membuat Rajawali marah. "Berani-beraninya kau membandingkan dirimu dengan aku, mahkluk kecil! Apa kau tidak lihat? Ukuran tubuhmu hanya sebesar batang kakiku! Begitu kuinjak elayang nyawamu!"
Pipit tidak berkata apa-apa. Dengan tenang ia terbang ke atas punggung Rajawali dan hinggap di sana. Kemudian ia mulai mematuk-matuki bulu Rajawali. Betapa kesalnya Rajawali. Ia segera terbang ke angkasa. Dengan berbagai macam gerakan, ia berusaha menjatuhkan Pipit dari punggungnya. Namun tidak berhasil. Pipit melekat di tubuhnya seperti dilem. Rajawali terpaksa hinggap kembali di batu besar tadi. Namun Pipit tetap tidak mau turun.
Pada saat itu lewatlah Kura-kura. Ia tertawa terbahak-bahak melihat pemandangan itu.
"Apa yang kau tertawakan hai mahkuk yang lamban?" bentak Rajawali pada Kura-kura.
Sambil masih tertawa ia berkata,"Sepertinya, kau telah menjadi kuda tunggangan bagi Pipit! Hahaha......."
"Ini adalah urusanku dengan saudaraku. Jangan campuri urusan keluarga kami. Pergi sana! Uruslah urusanmu sendiri!" bentak Rajawali dengan marah. Karena malu ditertawakan, ia terpaksa berkata begitu.
Setelah itu Rajawali terbang tinggi lagi, dengan Pipit masih ada di punggungnya.

DARI HUJAN KEPADA NONA MATAHARI

 


Kepada Nona Kecil penghangat pagi,

Barangkali Nona membaca ini dengan perasaan kesal setengah mati, sepenuh hati. Saya ingin Nona mengetahui bahwa dengan kesungguhan yang sama, saya memohon padamu untuk memaafkan saya. Saya baik-baik saja, Nona, percayalah saya cukup kuat untuk menjadi laki-laki baik. Setidaknya saya akan berusaha untuk tetap baik-baik saja. Yakinlah. Nona tidak perlu mengkhawatirkan tentang apapun. Pada akhirnya, semua tetap akan menjadi baik. Tapi bukankah tidak ada salah satu dari kita yang pernah memulai apapun hingga cerita tentang kita perlu memiliki akhir?

Benarkah kabar-kabar tentang saya ditabur angin hingga membentang demikian padang? Mungkin pengasinganku tidak cukup jauh. Hingga masih ada mata-mata yang membicarakanku, masih mampu mulut-mulut itu mengamatiku. Besok saya akan berangkat ke bulan, bersembunyi pada sisinya yang paling gelap, hingga tidak ada lagi cahaya, tidak pula udara. Dengan begitu tidak akan ada lagi yang bisa menyiarkan berita apapun tentang laki-laki yang mengasingkan diri dari matahari. Nona kecil, kumohon mengertilah. Kamu terlalu menggemaskan untuk menghakimi apapun, biar telinga sekalipun. Tidak ada dosa yang membutuhkan hukuman pancung, Nona. Biarlah cuping-cuping itu bahagia, agar saya masih bisa mengingat satu tempat di mana kamu mengaitkan anak-anak rambutmu ketika malu-malu. Nona cantik sekali saat itu. Sungguh.

Bunga lili itu masih kamu simpan rupanya. Terima kasih sudah mengenangnya, Nona. Kamu masih ingat penghuni satu-satunya Taman Eden kecil saya? Bunga-bunga lili sewarna putih susu. Tentu saja semestinya kamu ingat, saya sendiri yang meminta bantuanmu menanamnya bersama-sama dulu. Aku tidak ingat pernah sejatuh cinta itu pada bunga, Nona, tidak hingga kamu mengatakan padaku arti sebuah lili putih. Kembang-kembang yang seperti tembang doa ibumu ketika kamu menangis kencang melihat cahaya pertama kali, gadis putih suci yang baik hati. Ibumu tentu sangat mencintai bunga lili. Tapi di hariku yang paling jatuh aku melihat kebun itu begitu janggal, bunga yang Nona simpan itu tumbuh dan tinggal. Lili kuning yang saya yakin bukan kamu, kebohongan palsu yang datang dengan begitu riang. Saya tidak berbohong ketika berkata semestinya kamu membenciku, Nona. Begitu pula ketika saya mengatakan kamu tidak mencintai saya. Memberikanmu bunga lili kuning itu sama saja menuduhmu penipu yang penuh kepalsuan, sebuah alasan bukan? Dan seketika kamu melingkarkan janji itu pada jari manismu, maka saat itu saya telah membuat kontrak seumur hidup bersama patah hati.

Nona Kecil,

Saya percaya masing-masing hati punya cerita hujannya sendiri-sendiri. Milikku adalah kamu yang bermain-main hujan bersama payung berwarna kuning menyala. Payung itu cukup lapang untuk meneduhkan kita berdua, tapi kamu memilih untuk memutar-mutarnya dan melompat-lompat seperti kelinci. Hari itu saya mempercayai sesuatu, payung hanya satu dari ribuan ciptaan yang mampu meneduhkan dan jahe bukan satu-satunya hal yang sanggup menghangatkan. Sejak itu saya memanggilmu matahari, ciptaan Tuhan yang menari-nari bersama hujan untuk mengundang pelangi. Barangkali benar bahwa kita tidak pernah diijinkan untuk terlampau mencintai, atau Tuhan akan menunjukkan satu alasan yang membuat masing-masing kita saling membenci. Begitu juga cerita saya dengan hujan. Saya tahu hujan adalah satu-satunya alasan yang membuatmu rela tertahan, sebab saya saja barangkali tidak akan mampu menahanmu. Tapi hari itu hujan, dan dia bahkan saya rasa tidak mencoba menahanmu untuk mengangguk kepada laki-laki yang kamu bilang begitu mencintamu itu. Atau barangkali Nona ingin membelanya? Bahwa hujan sudah cukup berusaha?

Nona Kecil yang masih kupanggil matahari,

Saya mohon berhentilah meminta pada Tuhan untuk menghentikan waktu. Seperti pada riwayat Selene yang dewi bulan dan seorang gembala itu, permintaan semacam itu akan membawa kedukaan yang begitu panjang. Percayalah bahwa cinta diperjuangkan sebab keberadaan ketidakabadian hingga maut akan tetap niscaya. Mengertilah, hidup tidak pernah diciptakan sebercanda itu.