Tjilik Riwut adalah seorang
pahlawan nasional Indonesia asal Kalimantan. Tak hanya aktif dalam bidang
kemiliteran sebagai seorang tentara, putra Dayak ini juga ikut berperan dalam
pemerintahan dengan diangkatnya ia
sebagai Gubernur Kalimantan Tengah di tahun 1958. Selain itu, ia juga
berkontribusi di bidang kepenulisan. Ia pernah bekerja di Harian Pemandangan,
pimpinan M. Tambran serta Harian Pembangunan, pimpinan Sanusi Pane. Ia pun
menulis beberapa buku mengenai Kalimantan seperti Makanan Dayak, Sejarah
Kalimantan, Maneser Panatau Tatu Hiang, dan Kalimantan Membangun.
Setelah Indonesia merdeka, pada
tanggal 17 Desember 1946, Tjilik Riwut dan beberapa tokoh perwakilan suku-suku
Dayak di pedalaman Kalimantan yang berjumlah 142 suku berkumpul bersama untuk
melaksanakan Sumpah Setia kepada pemerintah Republik Indonesia dengan upacara
adat leluhur suku Dayak. Lalu pada tanggal 17 oktober 1947, ketika ia berada di
Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota negara Indonesia, ia mendapat
perintah dari S. Suryadarma, kepala TNI AU waktu itu, untuk memimpin Operasi
Penerjunan Pasukan Payung kali pertama oleh pasukan MN 1001 di desa Sambi,
Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Dalam operasi tersebut, Tjilik Riwut
bertanggung jawab menjadi penunjuk jalan bagi tim yang berjumlah 13 orang (11
orang asal Kalimantan dan 2 orang Jawa) itu. Untuk mengenang peristiwa penting
dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ini, tanggal 17 Oktober
pun resmi ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU.
Atas berbagai jasanya, Tjilik
Riwut dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di tahun 1998, di masa pemerintahan
B.J. Habibie. Namanya pun diabadikan sebagai salah satu bandar udara di Palangka
Raya. Selain itu, keluarganya juga berencana mendirikan museum Tjilik Riwut
yang nantinya akan dipadu dengan restoran di bangunan bekas tempat tinggal
Tjilik Riwut di Palangka Raya. Menurut Kletus, putra Tjilik Riwut, perpaduan
museum dan restoran Tjilik Riwut itu direncanakan selesai dibangun pada bulan
Agustus 2012.
Profil
Nama
Lengkap : Tjilik Riwut
Alias :
No Alias
Agama : Katolik
Tempat
Lahir : Kasongan, Katingan,
Kalimantan Tengah
Tanggal
Lahir : 02 – 02 – 1918
Zodiak : Aquarius
Warga
Negara : Indonesia
Pendidikan
Ia menempuh pendidikan dasar pada Sekolah
Rakyat (Volkschool) yang dikelola zending di Kasongan. Ia
berdomisili di rumah keluarga Pendeta Sehrel asal Eropa (Swiss) yang saat itu
sedang bertugas di Kalimantan. Menjelang remaja dan lulus sekolah pada tahun
1930, Tjilik diboyong Pendeta Sehrel ke Jawa dan melanjutkan pendidikan di
Sekolah Perawat Taman Dewasa di Yogyakarta hingga lulus tahun 1933 (Sarjono,
2020: 23-24; Riwut, 1993: 134). Selanjutnya pada tahun 1933-1936, ia mengikuti
sekolah (kursus) perawat di Purwakarta dan Bandung (Laksono, 2006: 18).
Karir
- Koresponden Harian Pemandangan
- Koresponden Harian Pembangunan
- Anggota KNIP (1946 – 1949)
- Gubernur Kalimantan Tengah (30 Juni 1958-Februari 1967)
- Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU
Penghargaan
- Gelar Pahlawan Nasional (1998)
- Namanya diabadikan sebagai salah satu bandar udara di Palangka Raya
- Books: Makanan Dayak (1948)
- Sejarah Kalimantan (1952)
- Maneser Panatau Tatu Hiang (1965,stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju)
- Kalimantan Membangun (1979)