Setelah insiden tikus dan Fahri yang quit dari peran pohon, sutradara drama menuntut pengganti segera. Leo, yang sempat menjadi pohon improvisasi, dicalonkan.
"Leo,
kamu punya passion sebagai pohon. Kamu harus menggantikan
Fahri," kata sutradara galak.
"Tapi
aku Pahlawan!" protes Leo.
Sutradara
tak peduli. Leo akhirnya menerima peran itu dengan syarat: Pohonnya harus
memiliki dialog. Rara melatih Leo, sementara Fahri duduk di kursi penonton
sambil makan popcorn, masih trauma dengan tikus.
Saat
pementasan, Leo (si Pohon) berjalan masuk dengan gerakan yang terlalu dramatis.
Dia memeluk sang Putri (Rara) alih-alih hanya berdiri di sampingnya.
"Putri!
Aku adalah pohon yang melindungi takdirmu! Aku tidak hanya
diam! Aku merasakan emosi tanah!" seru Leo di tengah
dialog Pahlawan sesungguhnya.
Pahlawan
asli bingung, Putri (Rara) menahan tawa, dan penonton berbisik. Sutradara di
belakang panggung hampir pingsan.
Tiba-tiba,
Fahri di kursi penonton berteriak, "Leo! Jangan overacting!
Pohon enggak kayak gitu!"
Sutradara
langsung menunjuk Fahri. "Kamu! Besok kamu yang jadi pohon! Hukuman!"
Fahri kaget.
Kini Fahri kembali menjadi pohon! Akankah drama sekolah
berlanjut tanpa insiden? Baca kengerian pohon Fahri di Series 8!