![]() |
klik gambar |
Penjelasan Medis oleh Dokter Spesialis Kulit:
1. Mandi
malam tidak berbahaya bagi kulit—bahkan bisa bermanfaat.
Secara umum, mandi setelah magrib atau malam hari tidak menyebabkan penyakit
kulit, asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Justru mandi malam dapat:
- Mengangkat kotoran, minyak,
dan polusi setelah aktivitas seharian.
- Mencegah penyumbatan
pori-pori yang bisa menyebabkan jerawat atau iritasi.
- Membantu menenangkan kulit setelah terpapar sinar matahari atau udara panas.
2. Gunakan
air hangat, bukan air terlalu panas.
Air yang terlalu panas bisa merusak lapisan pelindung kulit (skin barrier),
menyebabkan:
- Kulit kering atau
pecah-pecah
- Gatal (xerosis)
- Iritasi terutama pada kulit
sensitif atau penderita eksim
Suhu air
hangat suam-suam kuku (sekitar 37°C) adalah yang paling ideal.
3. Hindari
sabun yang terlalu keras.
Pada malam hari, kulit sudah cukup terpapar berbagai zat luar. Gunakan sabun
yang:
- pH seimbang
- Tidak mengandung pewangi
atau alkohol berlebihan
- Mengandung pelembap
(misalnya gliserin, ceramide, atau aloe vera)
4. Langsung
gunakan pelembap setelah mandi.
Waktu terbaik mengoleskan pelembap adalah setelah mandi, saat kulit
masih sedikit lembap. Ini akan membantu mengunci kelembapan dan mencegah kulit
kering—terutama penting bagi pasien dengan dermatitis atopik, psoriasis, atau
kulit sensitif.
5. Bagi
penderita penyakit kulit tertentu:
- Pasien dengan eksim, kulit
sangat kering, atau urtikaria dingin, perlu berhati-hati dengan
suhu air dan udara malam.
- Mandi malam tetap aman,
tetapi perlu diatur dengan benar, termasuk durasi mandi (ideal: 5–10
menit).
Kesimpulan untuk Pasien:
"Mandi
setelah magrib atau malam hari aman dan bahkan bermanfaat bagi kulit, asal
dilakukan dengan benar—gunakan air hangat, sabun lembut, dan jangan lupa
pelembap. Kalau Anda punya masalah kulit tertentu, kita bisa sesuaikan
kebiasaan mandinya agar tetap nyaman dan tidak memperburuk kondisi kulit
Anda."