Disebuah Desa terdapat sebuah
keluarga kecil (sebut saja keluarga Marhan). Marhan dan isitrinya bernama Ani
memiliki seorang putra bernama Candra, pria berusia 32 tahun yang sudah
dibujuk-bujuk oleh orangtuanya untuk lekas menikah karena usianya yang sudah
cukup tua.
Marlan :
Marhan (Ayah)
Desi : Ani (Ibu)
Cahyono : Candra (putra Marhan dan Ani)
Ibu : Ibu pusing mikirin kamu, umur udah
seusia gunung berapi tapi masih saja ogah
menikah.
Ayah : Iya kamu tu nak, heran Bapak kenapa sih kamu
nggak pengen-pengennya menikah
padahal kata ibu tadi usia kamu
udah seumuran gunung berantai.
Ibu : Gunung Berapi Pak
Ayah : Oh.. iya, itu maksud Bapak, gungung berapi.
Candra : Owww..
berarti gungung berapi itu semuanya usianya sekitar 30-an tahun ya Bu/Pak?
Berarti gunung-gunung berapi itu
juga semuanya masih pada jomblo?
Ibu : Ibu kurang tahu sih, tapi ngapain juga
Ibu mikirin gunung, maunya Ibu yang penting
putra Ibu lekas menikah.
Ayah : Iya, bener kata Ibu kamu. Kita nggak mau
tahu soal gunung berantai. Yang penting
putra tercinta Bapak segera
mendapatkan pasangan.
Candra : Yaaa
Ayah, berapa kali harus dibilangin?!
Ayah : Ya makanya kamu segera menikah biar nggak
banyak yang perlu kamu bilangin ke
Bapak.
Candra : Maksud
aku bukan itu Pak. Itu tu..
Ayah : Itu apaan?
Candra : Gungung berapi, bukan gunung berantai.
Ayah : Oh.. iya, maksud Bapak gunung berapi.
Ibu : Eh.. sudah sudah.. Can, kamu cepetan
cari isitri ya? Nggak baik lo kalau terus sendirian,
lagian Ibu kan pengen punya
momongan.
Candra : Kan
Ibu udah punya aku, ngapain masih mikirin momongan lagi?
Ibu : Maksud Ibu itu, Ibu pengen punya cucu
gitu.
Candra : Yang
lucu plus imut gitu ya Bu?
Ibu : Iya. Yang imut, lucu dan suka makan
sambal.
Ayah : Ah .. Ibu ini, masak pengen cucu aja harus yang
doyan ama sambal.
Ibu : Terus kalau Bapak maunya yang bagaimana?
Ayah : Ya yang tinggi gitu dong biar kelihatan
perkasa!
Candra : Tinggi
Pak, emang setinggi apa?
Ayah : Setinggi tiang listrik Can
Candra : Oh..
gitu ya Pak, ya udah deh mulai sekarang Candra akan mencari pasangan untuk
saya jadikan istri, dan segera
memberikan momongan buat Ibu dan Ayah, yang lucu,
imut, doyan sambal, dan tinggi
kayak tiang listrik.