ORANG UTAN - Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Haeckel, seorang ahli
ilmu hayat, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ini berasal dari
bahasa Yunani, yaitu Oikos yang berarti rumah dan Logos yang berarti ilmu.
Karena itu secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam
rumahnya atau dapat juga diartikan sebagai tentang rtumah tangga makhluk hidup.
ORANG UTAN (Pongo pigmaeus)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Hominidae
Upafamili : Ponginae
Elliot, 1912
Genus: Pongo
Lacépède, 1799
Spesies : Pongo pygmaeus
Pongo abelii
Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kerabesar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang cokelat, yang hidup
di Indonesia dan Malaysia. Istilah orang utan diambil dari bahasa Indonesia
dan/atau bahasa Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan.
B. Lokasi dan Habitat
Orang utan termasuk bangsa monyet. Berbeda dengan monyet lainnya
karena orang utan tidak memiliki ekor. Satwa ini merupakan satu-satunya jenis
monyet yang berukuran besar, dengan tinggi tubuh yang dewasa dapat mencapai
lebih dari satu meter dengan berat tubuh ada yang mencapai lebih dari 100
kilogram. Orang utan tidak hanya terdapat di Sumatera, di Kalimantan juga
dijumpai banyak orang utan. Kedua orang utan ini berbeda anak jenisnya. Yang di
Sumatera adalah Pongo pigmaeus, dan di Kalimantan adalah Pongo pigmaeus
pigmaeus. Orang utan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara,
yaitu di pulau Borneo dan Sumatera di wilayah bagian negara Indonesia dan
Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari
dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan
dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa
air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke
hutan pegunungan. Di Borneo orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di
atas permukaan laut (dpl), sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat
mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl.
C.Ciri-Ciri Umum
Ciri-ciri umum orang utan adalah warna bulunya yang merah kecoklat-coklatan atau
coklat tua kehitaman. Badan ditumbuhi rambut yang agak panjang kecuali pada
wajah, telapak tangan dan kaki. Pada yang jantan dewasa kadang-kadang disekitar
mulut dan dagunya ditumbuhi jambang dan kumis. Kulit tubuhnya coklat tua
keabu-abuan atau kehitam-hitaman dengan kedua mata yang saling berdekatan.
Tulang dahi diatas mata tidak menonjol sehingga menyebabkan orang utan mirip
manusia. Jumlah gigi 32 yang susunannya sama seperti manusia. Untuk bergerak,
biasanya orang utan menggunakan kedua tangan dan ,kakinya atau kadang-kadang
hanya berayun dengan kedua tangannya.
Orang utan mulai dewasa setelah berumur 6-8 tahun. Tubuhnya akan terus
berkembang
sampai dewasa penuh sekitar umur 13 tahun. Orang utran betina
melahirkan anaknya dengan masa kehamilan 8,5 bulan. Dalam masa hidupnya yang
dapat mencapai umur kurang lebih 30 tahun dapat 2 hingga 4 kali melahirkan
dengan jarak kelahiran 3-5 tahun.
D.Bereproduksi
Orang utan jantan dewasa sering mengeluarkan suara panjang. Apabila pada saaat
itu disekitarnya ada betina yang mengalami birahi, maka orang utan betina ini
akan mendekati. Perkaawinan pun dapat berlangsung secara spontan. Kemudian
mereka akan terus meneruskan pengembaraanya sendiri-sendiri. Orang utan
bersifat semi soliter. Artinya yang jantan dewasa selalu hidup menyendiri
sadang yang betina setelah melahirkan akan selalu membawa anaknya kemana pun
mereka pergi. Kadang-kadang dapat dijumpai seekor anaknya lagi yang sudah
remaja mengikuti dibelakangnya.
E. Lingkungan Hidupnya
Satwa ini merupakan satu-satunya jenis monyet besar yang hampir sellu hidup
diatas pohon. Hampir seluruh waktunya dihabiskan di antara satu pohon dengan
pohon yang lainnya. Hanya orang-orang utan jantan yang ukurannya besar atau
yang sudah tua lebih menyukai cabang-cabang rendah, bahkan sering terlihat
perjalanan di atas tanah.
Pada siang hari orang utan lebih sering tinggal di dekat sarangnya. Bila merasa
lapar, orang utan akan mencari makanan dengan cara berayun pada akar-akar liana
atau mencoba menggoyang-goyang pohon dengan melentur-lenturkannya sambil
berusaha mencapai pohon berikutnya. Kalau kebetulan pada suatu tempat sumber
makanan melimpah, maka orang utan tidak akan berpindah dari tempat tersebut
untuk beberapa lama. Mereka akan membuat sarang untuk tempat tidurnya pada malam
hari.
Karena dalam kehidupannya orang utan sering berpindah- pindah, maka setiap kali
pula mereka membuajt sarang yang baru. Dalam satu hari orang utan mengembara
sejauh 500-900 meter. Untuk memperoleh makanan byang cukup, rata-rata orang
utan betina membutuhkan daerah pengembaraan seluas 5-6 kilometer persegi.
Sedangkan yang jantan seluas 12-15 kilometer persegi. Orang utan dapat
menyesuaikan diri pada lingkungan yang berbeda, hutan payau sampai pada hutan
primer dipegunungan dengan ketinggian kurang lebih 1.500 meter.